Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

INTA Group Peroleh Pinjaman Rp 3,51 Triliun dari 2 Bank Asal China

Kompas.com - 04/11/2016, 15:06 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu entitas anak PT Intraco Penta Tbk yakni PT Tenaga Listrik Bengkulu mendapatkan suntikan pinjaman dari dua bank asal China yakni Export Import Bank of China dan Industrial and Commercial Bank of China dengan nilai pinjaman sebesar 270 juta dollar Amerika Serikat atau setara dengan Rp 3,51 triliun (asumsi rupiah Rp 13.000 per dollar AS).

Pinjaman tersebut akan dipergunakan oleh PT Tenaga Listrik Bengkulu sebagai modal kerja untuk pembangunan proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) 2X100 Megawatt berbahan bakar batubara yang berlokasi di Desa Teluk Sepang, Pulo Baai, Propinsi Bengkulu.

"Adapun total penanaman modal atau investasi untuk proyek pembangkit listrik ini seluruhnya berjumlah 360 juta dollar AS atau setara dengan Rp 4,68 triliun," papar Sekertaris Perusahaan Intraco Penta, Ruddy Solang dalam keterbukaan informasi, Jumat (4/11/2016).

Ruddy menyebutkan, proyek pembangkit listrik ini merupakan PLTU pertama milik Inta Group, dimana struktur kepemilikannya dikuasai oleh Power Construction Corporation of China (PowerChina) sebesar 70 persen dan Inta Group melalui entitas anak PT Inta Daya Perkasa sebagai pemegang saham sebesar 30 persen pada PT Tenaga Listrik Bengkulu.

Berdasarkan perjanjian jual beli tenaga listrik (power purchase agreement) yang ditandatangani bersama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) akan memasok listrik kepada PLN untuk jangka waktu 25 tahun.

Proyek tersebut merupakan salah satu proyek penting yang menjadi bagian dari program kelistrikan 35.000 Megawatt yang dicanangkan pemerintah serta bagian penting dari sistem jaringan kelistrikan di Sumatera khususnya Sumatera bagian Selatan.

Sekadar informasi, PT Tenaga Listrik bengkulu merupakan perusahaan yang bergerak di bidang infrastruktur pembangkit tenaga listrik yang berkedudukan di Jakarta Utara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com