Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perkiraan Terburuk, Harga Minyak Bisa di Bawah 40 Dollar AS

Kompas.com - 07/11/2016, 09:57 WIB
Estu Suryowati

Penulis

Sumber CNBC

LONDON, KOMPAS.com - Kesepakatan di internal organisasi negara-negara eksportir minyak atau OPEC, akan sangat menentukan prospek harga minyak mentah dunia ke depan.

Analis komoditas Dennis Gartman memperkirakan harga acuan West Texas Intermediate (WTI) bakal tenggelam di bawah 40 dollar AS. Ia menyangsikan kartel OPEC tidak akan curang dalam menentukan harga minyak.

"Harga minyak akan berada di 38 dollar AS untuk level bawah dan paling tinggi 52 dollar AS per barel," kata Gartman dikutip dari CNBC, Senin (7/11/2016).

Gartman menilai, 'kecurangan' sudah menjadi endemik di kartel minyak satu ini. Ia pun meragukan pertemuan berikutnya hanyalah sebatas retorika, menyebut akan menyelesaikan masalah harga minyak.

Berbeda pandangan analis lain, Helima Croft dari RBC Capital Markets masih percaya OPEC mau mencari titik tengah kesepakatan dan membawa harga minyak rebound.

"Ya, negara-negara OPEC bisa saja 'curang', tetapi saya rasa kali ini mereka akan serius," kata Croft.

Produsen terbesar di OPEC, Saudi Arabia memiliki prioritas internal yang menjadi fokus, utamanya terkait rencana Saudi Aramco untuk IPO.

Sementara itu dikutip dari Bloomberg, WTI untuk kontrak Desember 2016 sudah jatuh 59 sen di level 44,07 dollar AS per barel. Harga ini turun 9,5 persen dalam seminggu, dan menjadi penurunan mingguan terbesar sejak Januari.

Adapun harga acuan Brent juga melorot 77 sen menetap di 45,58 dollar per barel, atau turun 8,3 persen dalam sepekan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com