Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi Hanya Tumbuh 5,02 Persen, Perlu Akselerasi Belanja Pemerintah

Kompas.com - 08/11/2016, 07:32 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Membaiknya neraca perdagangan Indonesia, nilai tukar yang menguat dan tren penurunan suku bunga, belum memberikan sumbangsih yang besar terhadap pertumbuhan ekonomi pada kuartal ketiga tahun ini.

Badan Pusat Statistik kemarin telah mengumumkan produk domestik bruto hanya tumbuh 5,02 persen di kuartal III dibandingkan kuartal II yang tumbuh 5,19 persen secara tahunan.

"Kebijakan pemerintah memotong anggaran pada kuartal tiga, sebelum didapatkannya pendapatan tambahan dari tax amnesty memberikan sedikit perlambatan pada perekonomian. Kedepan, akselerasi belanja pemerintah menjadi sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi," kata Ekonom Bahana Securities, Fakhrul Fulvian dalam keterangan tertulisnya kepada Kompas.com, Selasa (8/11/2016).

Investasi hanya tumbuh 4,06 persen secara tahunan, dibandingkan kuartal kedua yang tumbuh sebesar 5,06 persen. Belanja pemerintah turun sebesar 2,97 persen secara tahunan, dibandingkan kuartal dua yang tumbuh 6,23 persen secara tahunan. Pertumbuhan ekspor turun 6 persen dari tahun lalu.

"Kami melihat dampak dari penguatan nilai tukar rupiah dan harga komoditas yang mulai membaik belum terefleksi pada data GDP kuartal 3, namun akan terlihat pada pertumbuhan ekonomi dalam dua kuartal kedepan, karena hal ini akan berdampak pada peningkatan daya beli masyarakat yang tercermin pada tingkat konsumsi," jelas Fakhrul.

Konsumsi masyarakat pada kuartal ketiga tumbuh sebesar 5,01 persen dari tahun lalu, relatif stabil degan pertumbuhan kuartal dua yang tumbuh sebesar 5,06 persen year on year.

Konsumsi masyarakat masih menjadi kontributor terbesar terhadap PDB, namun belum mampu menutupi penurunan konsumsi pemerintah yang memangkas anggaran belanja sebesar Rp 133,8 triliun dalam APBN-P 2016.

Bahana memperkirakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tumbuhan sebesar 5,4 persen pada tahun depan karena ditopang oleh pelonggaran moneter yang masih terbuka hingga tahun depan serta harga komoditas yang membaik akan memberi dampak positif terhadap kinerja ekspor.

Sementara itu dari sisi investasi, Indonesia masih menjadi pasar yang menjanjikan bagi investor, apalagi pemerintah masih terus berupaya untuk memperbaiki iklim investasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Nasib Petani Gurem

Kasus Korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Nasib Petani Gurem

Whats New
Rincian Harga Emas Antam Senin 13 Mei 2024

Rincian Harga Emas Antam Senin 13 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Senin 13 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Harga Bahan Pokok Senin 13 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Whats New
Berjejaring dan Berkomunitas, Kiat Sukses Sipetek dan Super Roti agar UMKM Go Global

Berjejaring dan Berkomunitas, Kiat Sukses Sipetek dan Super Roti agar UMKM Go Global

Whats New
Pajak Inflasi dalam Kolapsnya Mata Uang Zimbabwe

Pajak Inflasi dalam Kolapsnya Mata Uang Zimbabwe

Whats New
Lowongan Kerja Nakhoda Kapal Pelni, Usia Maksimal 58 Tahun

Lowongan Kerja Nakhoda Kapal Pelni, Usia Maksimal 58 Tahun

Work Smart
IHSG Diprediksi Melemah Hari Ini, Simak Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diprediksi Melemah Hari Ini, Simak Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Simak, 4 Instrumen untuk Maksimalkan Tabungan dari Gaji Bulanan

Simak, 4 Instrumen untuk Maksimalkan Tabungan dari Gaji Bulanan

Earn Smart
'Face Recognition' Kian Banyak Diadopsi Perusahaan untuk Presensi Pegawai

"Face Recognition" Kian Banyak Diadopsi Perusahaan untuk Presensi Pegawai

Work Smart
Bea Cukai Pastikan Pengiriman Jenazah dari Luar Negeri Tidak Dikenakan Bea Masuk

Bea Cukai Pastikan Pengiriman Jenazah dari Luar Negeri Tidak Dikenakan Bea Masuk

Whats New
'Startup' Gapai Dapat Pendanaan Awal Rp 16 Miliar, Ingin Bantu Pekerja RI Berkarier di Kancah Global

"Startup" Gapai Dapat Pendanaan Awal Rp 16 Miliar, Ingin Bantu Pekerja RI Berkarier di Kancah Global

Work Smart
[POPULER MONEY] Kementerian BUMN Bakal Terapkan Sistem Kerja 4 Hari Seminggu | Harga Cabai Rawit Merah Naik

[POPULER MONEY] Kementerian BUMN Bakal Terapkan Sistem Kerja 4 Hari Seminggu | Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Gelar Jakarta International Marathon 2024, BTN Siapkan Total Hadiah Rp 3 Miliar

Gelar Jakarta International Marathon 2024, BTN Siapkan Total Hadiah Rp 3 Miliar

Whats New
Cara Cetak Rekening Koran BNI secara Online dan Offline

Cara Cetak Rekening Koran BNI secara Online dan Offline

Spend Smart
12 Cara Bayar Tagihan IndiHome lewat HP

12 Cara Bayar Tagihan IndiHome lewat HP

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com