Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menperin: Aktivitas Industri Berjalan Normal Pasca-4 November

Kompas.com - 08/11/2016, 09:36 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto mengatakan, aktivitas industri dalam negeri tidak mengalami kendala apa pun pasca-aksi damai beberapa waktu lalu.

"Tidak ada laporan pabrik tutup. Semua bekerja seperti biasa," ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (7/11/2016).

Menurut Menperin, pemerintah terus berupaya menciptakan iklim usaha yang kondusif agar pelaku industri dapat menjalankan bisnisnya dengan baik, dan para investor diharapkan juga aktif berekspansi di Indonesia.

"Dua hal penting yang diinginkan pengusaha pada umumnya adalah kondisi politik yang stabil, dan bisnisnya menguntungkan," kata Airlangga.

Oleh karena itu, pemerintah giat mendorong pengembangan industri karena merupakan sektor perekonomian yang mampu meningkatkan lapangan pekerjaan dan pemerataan perwilayahan secara nasional.

Sementara itu, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P Roeslani menyampaikan, dampak unjuk rasa damai pada akhir pekan lalu tidak berpengaruh besar terhadap dunia usaha.

“Semua berjalan positif, malah ada pelaku usaha yang merencanakan ekspansi. Jadi tetap business as usual,” tuturnya.

Rosan menilai, pertumbuhan industri saat ini yang berada di kisaran 5 persen sepatutnya diapresiasi karena berlangsung di tengah pelambatan ekonomi dan gejolak perpolitikan dalam negeri. "Diharapkan, hingga akhir tahun, pertumbuhan industri kita dapat lebih baik," ujarnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang pada kuartal III tahun 2016 mencapai 5,07 persen atau naik dibandingkan kuartal I dan II, masing-masing sebesar 4,13 persen dan 5,01 persen.

Tren positif tersebut didorong pertumbuhan industri farmasi, produk obat kimia, dan obat tradisional yang mencapai 11,26 persen. Selanjutnya, pertumbuhan diikuti industri makanan yang tumbuh sebesar 7,70 persen, serta industri kulit, barang dari kulit, dan alas kaki yang naik 7,28 persen.

Sementara itu, produksi industri manufaktur mikro dan kecil tumbuh melambat sekitar sebesar 5,75 persen dibandingkan dua kuartal sebelumnya pada tahun yang sama, yakni 5,91 persen dan 6,56 persen.

Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil pada kuartal III 2016 disumbang oleh industri komputer, barang elektronik, dan optik sebesar 34,11 persen. Pertumbuhan juga disumbang industri percetakan dan reproduksi media rekaman yang tumbuh 20,84 persen serta industri kertas dan barang dari kertas yang naik 19,05 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com