Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Ada Optimisme Pertumbuhan Ekonomi 2016 di Atas 5 Persen

Kompas.com - 08/11/2016, 10:34 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ekonomi Indonesia hingga akhir tahun 2016 diyakini masih mampu tumbuh di atas 5 persen, kendati laju pertumbuhan ekonomi melambat pada kuartal III tahun ke tahun (YoY) dibandingkan kuartal-II.

Badan Pusat Statistik (BPS) baru saja merilis pertumbuhan ekonomi kuartal III 2016 sebesar 5,02 persen YoY. Padahal pada kuartal II 2016, ekonomi tumbuh 5,19 persen (YoY).

"Saya kira bagus. Perkiraan kuartal IV juga bisa di atas lima lagi. Sehingga overall, tahunan bisa di atas 5 persen," kata Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad di Jakarta, Senin malam (7/11/2016).

Menurut Muliaman, pertumbuhan industri jasa keuangan dan asuransi (8,83 persen) yang di bawah industri informasi dan komunikasi (9,2 persen) tetaplah menunjukkan kinerja yang baik. Pasalnya, pada tahun-tahun sebelumnya industri jasa keuangan dan asuransi ini juga tetap menjadi andalan meski tidak menjadi leader.

"Tahun-tahun sebelumnya juga tidak yang paling atas. Tetapi paling tidak, di antara sektor-sektor unggulan, sektor finansial masih masuk," ucap Muliaman.

Sementara itu untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 5,1 persen hingga akhir tahun ini, Muliaman optimistis industri jasa keuangan mampu mendorong penyaluran kredit di kuartal IV.

Di samping pertumbuhan pada industri jasa keuangan itu sendiri, peran intermediasi untuk mendorong sektor-sektor lain juga penting.

"Pertumbuhan kredit untuk mendorong sektor-sektor itu masih terus ditingkatkan. Sektor-sektor yang sudah tumbuh terutama sektor prioritas. Jadi kami mendorong pertanian, energi, pariwisata, serta kemaritiman," imbuh Muliaman.

Dalam kesempatan sama, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto memperkirakan pertumbuhan industri (di bawah Kementerian Perindustrian) di penghujung tahun ini sedikit banyak terpengaruh program amnesti pajak.

Dengan demikian, industri diperkirakan baru akan tumbuh di atas lima persen pada tahun depan.

"Tahun ini sedikit terpengaruh tax amnesty. Banyak industri yang belanja modalnya itu tertahan. Mungkin baru tahun depan bisa lebih tinggi lagi," kata Airlangga.

Menurut dia, tahun depan di mana tiga bulan pertama merupakan termin terakhir program amnesti pajak, akan banyak deklarasi yang dilakukan. "Sehingga lebih banyak kemampuan finansial yang bisa didorong," imbuh Airlangga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com