Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesenjangan Bisnis Asuransi Syariah Jadi Masalah

Kompas.com - 08/11/2016, 17:31 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berharap pertumbuhan industri asuransi syariah di Tanah Air terus merangkak naik. Secara umum, regulator pun menyatakan pertumbuhan Industri Keuangan Non Bank (IKNB) syariah cukup baik.

Direktur Industri Keuangan Non Bank (IKNB) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mochammad Muchlasin mengungkapkan, pertumbuhan IKNB syariah yang cenderung baik itu bukan tanpa alasan. Pasalnya, pada saat yang sama pertumbuhan IKNB konvensional cenderung stagnan.

"Pertumbuhan IKNB syariah bagus. Dalam dua tahun terakhir rata-rata pertumbuhannya 21 persen dan yang konvensional tidak sampai 20 persen," jelas Muchlasin dalam workshop bertajuk "Menakar Prospek Asuransi Jiwa Syariah di Tengah Dinamika Ekonomi 2017" di Jakarta, Selasa (8/11/2016).

Muchlasin menuturkan, salah satu permasalahan utama yang dihadapi industri asuransi syariah adalah kesenjangan bisnis yang besar.

Kesenjangan tersebut, imbuh dia, terjadi antara perusahaan-perusahaan asuransi syariah yang bisnisnya sudah besar dan yang masih kecil.

"Kesenjangan bisnis besar. Di asuransi syariah, 4 dari 21 perusahaan menguasai 80 persen pasar asuransi jiwa," ungkap Muchlasin.

Sementara itu, di industri asuransi umum, sebanyak 9 perusahaan besar dari total 29 perusahaan asuransi umum menguasai 80 persen pasar asuransi umum.

Hal yang sama juga terjadi di perusahaan pembiayaan syariah, di mana 10 dari 39 perusahaan menguasai 80 persen pangsa pasar pembiayaan syariah.

"Makanya diharapkan perusahaan-perusahaan asuransi yang ada di layer berikutnya bisa menyiapkan strategi dan tumbuh lebih bagus. Sehingga, akhirnya pangsa pasar bisa lebih merata," tutur Muchlasin.

Saat ini, penetrasi asuransi jiwa konvensional berada pada kisaran 2,5 persen. Sementara itu, penetrasi asuransi jiwa berbasis syariah baru mencapai kisaran 0,7 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Konflik Iran Israel Memanas, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Konflik Iran Israel Memanas, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Whats New
Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com