NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak pada perdagangan Selasa, atau Rabu (9/11/2016) waktu Indonesia ditutup naik, setelah aktivitas yang landai sepanjang hari.
Hal tersebut didorong hasil jajak pendapat yang menempatkan calon presiden Amerika Serikat (AS) Hillary Clinton dari Partai Demokrat lebih tinggi dibandingkan pesaingnya dari Partai Republik Donald Trump.
Kepercayaan investor terhadap kemenangan Clinton akan menghasilkan kepastian yang lebih besar dan stabilitas di pasar keuangan. Harga acuan Brent naik 15 sen atau 0,3 persen ke level 46,3 dollar AS per barel .
Sedangkan harga West Texas Intermediate naik 34 sen atau 0,8 persen ke level 45,23 dollar AS per barel. Sebelumnya, kontrak kedua minyak berjangka turun dalam periode hampir lima bulan.
Di sisi lain, organisasi negara-negara eksportir minyak (OPEC) memperkirakan permintaan minyak dunia dari kartel akan naik tiga tahun lagi.
Sejak 2014, OPEC sengaja membiarkan harga minyak rendah untuk mendapat pasar lebih besar dibandingkan pesaing.