JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar global menyambut kemenangan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) ke-45, setelah mengalahkan rivalnya Hillary Clinton dalam Pemilu Presiden kemarin, Rabu (9/11/2016).
Menurut analis dari MNC Sekuritas Edwin Sebayang, hal itu terbukti dengan tajamnya kenaikan di bursa global seperti DAX (naik 163,69 poin), FTSE (naik 68,71 poin), serta CAC (naik 66,59 poin).
Indeks Wallstreet juga naik tajam seperti DJIA (naik 256,95 poin), S&P 500 (naik 23,70 poin), sementara Nasdaq naik 57,58 poin.
"Pertanyaan sederhana, mengapa global market menyambut gembira dan naik tajam?" kata Edwin dlam keterangan resminya, Kamis (10/11/2016).
Menurut analisis Edwin, jawabannya sederhana, yaitu karena visi ekonomi Trump salah satunya dari kebijakan fiskal. Trump akan menurunkan tarif PPh Perseroan menjadi 15 persen dari 35 persen.
Trump juga akan menurunkan PPh perorangan, menyederhanakan braket pajak dari tujuh menjadi tiga dengan tujuan akhir menaikan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat, serta menyiapkan lapangan pekerjaan lebih banyak.
Naiknya pencapaian program amnesti pajak di tengah membaiknya harga minyak, batu bara, dan emas akan menjadi daya dorong penguatan IHSG.
"IHSG perkirakan akan menguat di hari Kamis," kata Edwin. IHSG diperkirakan bergerak di rentang Rp 5.363-Rp 5.449.
Sementara itu rupiah diprediksi akan bergerak di kisaran 13.030-13.220 per dollar AS. Adapun saham-saham yang dapat dipilih antara lain UNTR, PTBA, dan INCO.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.