Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenangan Trump Bisa Ganggu Perdagangan Dunia

Kompas.com - 10/11/2016, 18:57 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com – Kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) dinilai dapat menggangu perdagangan dunia.

Pasalnya, dalam kampanyenya, Trump telah berjanji untuk menghentikan beberapa perjanjian perdagangan utama dan mengubah tarif barang dari Meksiko dan China, mitra dagang utama AS.

“Ekonomi global, perdagangan internasional, dan pasar finansial menghadapi dunia baru ketidakpastian, dengan pemimpin baru (AS), yang cenderung menggiring ke jalan isolasi,” ujar Lim Say Boon, direktur investasi DBS Bank.

Sementara itu, para periset dari Organisasi Kerja Sama dan Pengembangan Ekonomi (OECD) menyatakan perdagangan dunia akan menghadapi malaise besar.

Volume perdagangan antara negara akan turun pada kuartal pertama tahun 2017. Keluarnya Inggris dari Uni Eropa alias Brexit saja memberikan guncangan pada kegiatan bisnis global.

Trump, yang menyebut kemenangannya sebagai “Brexit plus plus plus”, dapat memberikan efek yang lebih buruk.

Sebagai contoh, berkali-kali Trump mencibir NAFTA, perjanjian perdagangan bebas antara AS, Kanada, dan Meksiko.

Trump menyebut, NAFTA telah menghancurkan AS dan menegaskan bakal merenegosiasi atau menghentikan perjanjian tersebut.

Para pakar mengatakan, menghentikan NAFTA akan sangat menghancurkan ekonomi ketiga negara.

Selain itu, belum jelas apakah yang akan diperoleh AS jika menghentikan NAFTA. Di samping NAFTA, perlu diingat pula ada dua negosiasi perjanjian perdagangan internasional besar yang dinegosiasikan oleh Presiden Barack Obama, yakni Trans-Pacific Partnership (TPP) dan Transatlantic Trade and Investment Partnership (TTIP).

Kedua perjanjian ini pun dalam bahaya besar. Pasalnya, Trump secara jelas mengungkapkan ketidaksukaannya akan TPP dan TTIP.

Perdagangan AS dengan China pun akan terganggu. Berkali-kali Trump menuduh China telah memanipulasi mata uangnya agar ekspor lebih kompeitif.

Ia menyatakan ingin memukul barang-barang dari China dengan tarif 45 persen, yang dianggap pengamat akan memicu perang perdagangan.

Jika Trump benar akan memasang tarif tinggi terhadap barang-barang dari China, yang merupakan sumber impor terbesar AS, maka dampaknya akan signifikan.

“Saya rasa tidak akan ada cara baginya untuk mencari pengganti. Pengganti itu pastinya mahal, kemudian inflasi akan melonjak tinggi,” jelas Jianguang Shen, kepala ekonom Mizuho Securities Asia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com