JAKARTA, KOMPAS.com – Bank Indonesia (BI) melaporkan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada minggu pertama bulan November 2016 mencapai 0,24 persen. Hal ini didasarkan kepada Survei Pemantauan Harga (SPH) yang dilakukan oleh bank sentral.
“Di bulan November pekan pertama inflasi ada di 0,24 persen,” jelas Gubernur BI Agus DW Martowardojo di Kantor Kementerian Keuangan, Kamis (10/11/2016).
Agus menjelaskan, inflasi pada pekan pertama bulan November 2016 tersebut masih disebabkan adanya tekanan pada komponen pangan yang bergejolak atau volatile food.
Ia menyatakan, tekanan harga khususnya terjadi pada komponen bawang merah dan cabai merah. “Itu terdapat di beberapa pulau di luar Jawa,” ungkap Agus.
Bank sentral memperkirakan infasi IHK tahun 2016 berada di kisaran bawah target yang telah dipatok bank sentral, yakni 4 plus minus 1 persen.
Secara tahunan sampai saat ini, inflasi IHK berada pada kisaran 3,1 hingga 3,2 persen. Inflasi pada bulan Oktober 2016 tercatat sebesar 0,1 persen secara bulanan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.