Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kantor Cabang BNI Seoul Raup Laba 1 Juta Dollar AS

Kompas.com - 11/11/2016, 09:13 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Seoul mencatatkan laba 1 juta dollar AS atau ekuivalen Rp 13 miliar, meski cabang tersebut baru beroperasi selama sekira enam bulan.

Kontribusi pendapatan BNI Seoul berasal dari beberapa lini bisnis, antara lain treasury, pinjaman, trade finance, dan remitansi. Salah satu faktor kunci keberhasilan BNI Seoul adalah nasabah yang sudah lebih dari 1.000 orang.

Adapun rata-rata transaksi remitansi ke dalam dan keluar Korea Selatan yang dilayani BNI Seoul mencapai lebih dari 1.500 slip per bulan. Kunci keberhasilan lainnya adalah kultur kerja pegawai di Korea Selatan yang terkenal sangat berdedikasi dan disiplin pada setiap level.

"Faktor sukses tambahan adalah keberhasilan BNI Seoul menjalin hubungan baik sehinga memperoleh dukungan dari berbagai pihak yang terus menerus membantu memperkenalkan BNI kepada masyarakat Indonesia dan pelaku bisnis yang terkait dengan Indonesia," kata Pemimpin Kantor Cabang BNI Seoul Andi Aryadi dalam pernyataan resmi, Jumat (11/11/2016).

Kehadiran BNI di Seoul, ujar Andi, ditanggapi sangat positif terutama oleh Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang berada di Korea Selatan yang jumlahnya mencapai 45.000 orang.

Dengan status Kantor Cabang Berlisensi Penuh (Full Branch), BNI Seoul menawarkan pembukaan rekening di Korea dengan produk Taplus KRW (Korean Won) dan Taplus USD (dollar AS).

BNI Seoul juga membantu masyarakat Indonesia di Korea Selatan yang ingin memiliki rekening BNI dalam negeri atas nama sendiri, baik dalam mata uang rupiah dan dollar AS.  

Pelayanan ini sekaligus merupakan upaya bagi BNI untuk membuat tarif kiriman uang TKI ke Indonesia menjadi jauh lebih murah.

Sebelumnya, TKI yang mengirimkan uang  lewat untuk keluarga, teman, membayar cicilan, membayar tagihan, maka mereka akan terkena biaya kirim lebih dari 1 kali kiriman. Mengingat biaya kirim dari Korea Selatan cukup mahal, berkisar Rp 250. 000 hingga Rp 300.000 per kiriman, maka melalui pembukaan BNI Taplus IDR TKI dapat menghemat banyak. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com