Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tol Depok-Antasari Ditargetkan Beroperasi pada 2019

Kompas.com - 11/11/2016, 12:40 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Antasari Interchange yang merupakan akses ke Jalan Tol Depok–Antasari ditargetkan akan dapat digunakan sepenuhnya pada 2019.

Sebagai langkah awal, PT Citra Waspphutowa menargetkan konstruksi proyek jalan tol Depok–Antasari atau Desari seksi I Antasari–Andara sepanjang 3,61 kilometer dapat tuntas pada Mei tahun depan.

Direktur Utama PT Citra Waspphutowa, Tri Agus mengatakan, saat ini konstruksi seksi I sudah mencapai 49 persen dengan tingkat pembebasan lahan sebesar 90 persen. Diharapkan dalam waktu dekat lahan yang tersedia akan meningkat menjadi 94 persen.

"Kalau tanahnya segera bebas, konstruksi harapan saya bisa dikebut," ujar Tri dalam keterangan tertulisnya, Jumat (11/11/2016).

Dengan rampungnya Antasari Interchange yang merupakan tahap awal realisasi pembangunan Jalan Tol Depok-Antasari diharapkan akan membantu mengurangi kepadatan lalulintas jalan arteri yang semakin meningkat. Misalnya, di Jalan Raya Sawangan dan Jalan Margonda yang menjadi jalur utama dari Depok menuju Jakarta atau sebaliknya.

Jalan Tol Depok-Antasari adalah jalan tol yang menghubungkan Jakarta dengan Depok. Jalan tol sepanjang 22 km ini akan melintasi wilayah Cilandak, Pangkalan Jati, Gandul, Krukut, Sawangan dan Bojong Gede.

Pembangunan Jalan Tol Depok-Antasari ini terbagi dalam dua tahap. Tahap pertama sepanjang 12 kilometer dimulai dari Jalan Antasari hingga Sawangan, sedangkan tahap kedua sepanjang 9,5 kilometer mulai dari Sawangan hingga ke Bojong Gede Bogor.

Pembangunan Jalan Tol Depok-Antasari ini sendiri terdiri dari 5 seksi pekerjaan. Biaya pembangunan jalan tol ini diperkirakan mencapai Rp 1,46 triliun dengan biaya investasi sebesar Rp 2,99 triliun.

Vice President Coldwell Banker Comercial, Dani Indra mengatakan, penyelesaian pekerjaan proyek tol Desari ini akan berdampak positif untuk wilayah sekitarnya karena kemudahan akses menuju kawasan T.B. Simatupang dan Antasari.

"Wilayah ini sudah hidup, tidak seperti Alam Sutera atau Serpong yang terbentuk karena pembangunan-pembangunan proyek baru," ujar Dani.

Wilayah di sekitar lokasi Antasari akan menjadi kawasan yang yang strategis. Kawasan Antasari, lanjut Dani, merupakan titik persimpangan yang menjadi alternatif jalan bagi masyarakat dengan adanya tol Desari.

Sejumlah pengembang berpendapat bahwa pembangunan gedung perkantoran di kawasan Simatupang melecut mereka untuk membangun kawasan hunian vertikal. Selain itu, sejumlah pengembangan proyek baru pun akan menarik di sana.

Keuntungan lain juga akan dirasakan proyek-proyek ritel yang pasti mendapat tambahan pendatang baru. Nantinya, pusat daya tarik di kawasan yang sedang berkembang pesat ini akan menjadi alternatif investor, terlebih ketika pemerintah mulai membangun infrastruktur jalan tol baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com