Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurut Analis, Ini Tiga Penyebab Pelemahan Rupiah Pagi Ini

Kompas.com - 11/11/2016, 15:32 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Secara mengejutkan, nilai tukar rupiah pagi ini, Jumat (11/11/2016) mengalami pelemahan cukup dalam, bahkan hingga sempat menembus Rp 13.800 per dollar AS.

Akan tetapi, secara perlahan pelemahan tersebut mulai mereda. Analis Investa Saran Mandiri Hans Kwee menjelaskan, ada setidaknya tiga penyebab pelemahan yang terjadi pada rupiah pagi ini.

Penyebab tersebut berasal dari eksternal, yakni setelah Donald Trump terpilih sebagai presiden AS, maka publik mulai menerjemahkan apa yang akan dilakukan oleh dia.

Hal pertama, Trump akan berupaya memperkuat ekonomi di dalam negeri, pun belanja infrastruktur. Rencana kebijakan ini membuat nilai tukar dollar AS menguat.

“Orang melihat ekonomi AS akan membaik, sehingga terjadi penguatan dollar AS. Infrastruktur di dalam negeri akan dibangun, dia akan investasi banyak di sana. Dollar AS menguat,” ungkap Hans kepada Kompas.com.

Alasan kedua, perlu diingat bahwa Trump memiliki latar belakang sebagai pebisnis. Sehingga, ia melihat perlunya upaya menurunkan pajak agar semakin banyak pengusaha AS yang selama ini berinvestasi di luar negeri berminat menginvestasikan dananya di AS.

Sehingga, yang terjadi adalah arus modal keluar atau capital outflow dari negara-negara emerging markets menuju AS.

Dana-dana yang selama ini berada di negara-negara berkembang tersebut akan bergerak kembali ke AS.

Faktor ketiga, menurut Hans adalah dunia saat ini tengah mengamati bagaimana langkah Trump terhadap Trans Pacific Partnership (TPP).

Pasalnya, selama ini dalam beberapa kali kesempatan, Trump menegaskan dirinya tidak mendukung TPP dan akan melakukan renegosiasi.

“Orang cenderung bergerak ke mata uang yang lebih aman, safe haven currency seperti yen, franc swiss, dan emas, termasuk dollar AS sendiri,” jelas Hans.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com