Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala Bappenas Prihatin terhadap PLN yang Enggan Beralih ke EBT

Kompas.com - 12/11/2016, 16:14 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perencanaan Pembangunan, Bambang Brodjonegoro mengaku prihatin kepada PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) yang masih memanfaatkan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) untuk menyalurkan energi listrik ke para pengguna.

"Saya prihatin PLN sampai saat ini masih memakai PLTD dan ketika diminta unyuk masuk ke EBT (Energi Baru Terbarukan) banyak sekali alasan," ujar Bambang saat menghadiri acara paguyuban Mas TRIP di gedung Perbanas, Jakarta, Sabtu (12/11/2016).

Menurut mantan Menteri Keuangan ini, jika perusahaan pelat merah tersebut masih memanfaatkan PLTD sebagai sumber penghasil listrik, maka fossil fuel (bahan bakar yang berasal dari fosil) berupa minyak solar yang digunakan PLTD akan cepat habis.

"Selain mengandalkan fossil fuel, bisa juga kok mengandalkan arus laut untuk menghasilkan energi, itu sudah ada kajiannya bahkan sudah diterapkan di beberapa negara," ucap Bambang.

Bahkan menurut Bambang, besarnya volume sampah yang ada di kawasan Bantar Gebang bisa juga diolah untuk dijadikan sumber energi.

"Sampah di Bantar Gebang itu sangat banyak sekali, bila dimanfaatkan bisa menghasilkan energi yang lumayan besar menghasilkan biogas," tuturnya.

Lebih jauh dari itu, menurut Bambang, kotoran sapi sekali pun bisa dimanfaatkan agar menghasilkan energi yang bisa disalurkan ke rumah-rumah tangga yang skalanya tidak terlalu besar.

"Kotoran sapi juga bisa, banyak kok yang bisa dijadikan kepahlawanan kalau memang PLN bisa memanfaatkannya," tukas Bambang.

Bambang menegaskan, sudah saatnya Indonesia beralih dari pemanfaatan fossil fuel ke green energy. Mengingat negara-negara tetangga sudah lebih dulu beralih menerapkan green energy.

"Sudah saatnya kita beralih ke green energy, masa depan bisnis energi di dunia itu green energy," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Whats New
Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Whats New
Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Whats New
Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Whats New
Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com