Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menperin: Kawasan Industri di Jateng Padat Kerja dan Berbasis Ekspor

Kompas.com - 14/11/2016, 00:03 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com – Pengembangan kawasan industri di Jawa Tengah dimaksudkan untuk memperluas kawasan industri yang saat ini hanya berpusat di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). 

Jawa Tengah dinilai menjadi lokasi cocok untuk menampung limpahan pabrik dari Jabodetabek. Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto ingin agar pabrik yang ada Jabodetabek mulai merelokasi ke wilayah tengah Pulau Jawa.

"Kami ingin menggeser kawasan industri di Jabodetabek digeser ke tengah. Jateng dimanfaatkan, tapi dengan orientasi berbeda. Nanti perusahaan berbasis ekspor tapi padat tenaga kerja,” kata Menperin di Semarang, Minggu (13/11/2016).

Jateng siap memasok tenaga kerja yang terampil karena daerah tersebut telah ditetapkan sebagai daerah vokasi. Banyak lulusan kejuruan yang siap diserap di pabrik-pabrik. 

Sebagai langkah awal, akan diresmikan Kawasan Industri Kendal (KIK) di Kabupaten Kendal seluas 2.700 hektare. Tahap pertama akan dibangun di atas lahan 860 hektare yang akan dibangun kurun waktu tiga hingga empat tahun ke depan.

Kawasan dibangun oleh perusahaan patungan dari PT Jababeka yang menguasai saham 51 persen, dan 49 saham milik perusahaan Semborp Development Indonesia Pte. Ltd.

Untuk jalur logistik, kata Airlangga, akan memanfaatkan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Meskipun demikian, jika nantinya industri menggeliat dimungkinkan untuk mengembangkan pelabuhan yang ada di Kabupaten Kendal.

"Sementara ini memanfaatkan Pelabuhan Semarang, Kendal lagi dibuat studinya. Biasanya kalau jumlah industri yang mencapai 40-50 persen, bisa feasible membuka pelabuhan di Kendal," ujarnya.

"Kalau ada perusahaan Korea mau relokasi ke Jateng bisa menghubungi ke saya, termasuk sekolah Korea bisa dikomunikasikan dengan gubernur," tambahnya.

Sebagai informasi, Kawasan Industri Kendal akan diresmikan oleh Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Long bersama Presiden RI Joko Widodo, pada Senin (14/11/2016) sore.

Sebelum meresmikan kawasan Industri seluas 2.700 hektare, kedua pemimpin negara akan bertemu di Wisma Perdamaian, Semarang untuk membahas kebijakan-kebijakan strategis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Whats New
IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com