Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangunan Kawasan Industri Kendal Pacu Kontribusi Jateng untuk Ekonomi Nasional

Kompas.com - 14/11/2016, 15:30 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Guna meningkatkan kontribusi Jawa Tengah terhadap perekonomian nasional, pemerintah mendorong percepatan pengembangan Kawasan Industri Kendal (KIK).

Dengan itu, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mempelopori pengembangan KIK melalui penyusunan masterplan dan rencana kawasan strategis ekonomi Jawa Tengah menjadi kawasan ekonomi khusus berbasis kawasan industri.

“Pasalnya, kontribusi Jawa Tengah terhadap ekonomi nasional saat ini masih sekitar 9,7 persen atau di bawah Jawa Barat sebesar 27 persen dan Jawa Timur yang mencapai 18 persen,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam keterangan resmi kepada Kompas.com saat konfrensi pers di Kendal, Jawa Tengah, Senin (14/11/2016).

Turut hadir pada kesempatan ini, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Pendiri PT Jababeka Tbk. Setyono Djuandi Darmono, Presiden Direktur PT Jababeka Tbk. Budianto Liman dan CEO Sembcorp Development Kelvin Teo.

KIK merupakan usaha patungan antara PT Jababeka Tbk dengan Sembcorp Development Indonesia Pte. Ltd., anak perusahaan Sembawang Development Ltd. asal Singapura.

Airlangga mengatakan, Peraturan Presiden Nomor 3 tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional, menetapkan KIK sebagai proyek strategis nasional yang mendapatkan kemudahan dalam perizinan dan non perizinan.

"Misalnya, kemudahan layanan investasi langsung konstruksi yang memberikan kemudahan untuk perusahaan secara paralel mengurus IMB, izin lingkungan, dan izin lainnya untuk mempercepat pembangunan,” jelasnya.

Airlangga yakin, kehadiran KIK dapat membantu perekonomian lokal dan regional Jawa Tengah dengan menciptakan lapangan pekerjaan baik secara langsung maupun tidak langsung, mencetak pasar baru, dan mempersiapkan kota baru sebagai kutub aktivitas pendukung lainnya.

“Saat ini sudah ada 20 perusahaan berkomitmen berinvestasi di KIK, yang terdiri dari investor Jepang, Malaysia, Singapura, dan Indonesia. Ke-20 perusahaan tersebut akan menyerap tenaga kerja sebanyak 4.035 orang dengan okupansi lahan 31 hektare dan nilai investasi sebesar Rp 4,3 triliun,” paparnya.

Sementara itu, Ganjar mengaku optimistis, pembangunan KIK memicu pertumbuhan ekonomi Jateng karena akan banyak perusahaan yang masuk.

“Kami akan memberikan dukungan dan insentif, antara lain melalui infrastruktur pelabuhan dan jalur rel kereta yang terintegrasi,” ujarnya.

Menurut Ganjar, pesatnya pergerakan dunia bisnis dan ekonomi di Jateng, menurut Ganjar, membuat banyak investor tertarik untuk masuk dan menanamkan modalnya.

“Salah satu yang menarik dari potensi penanaman modal tersebut adalah ketersediaan lahan dan dukungan para stakeholder yang siap mendukung segala investasi yang masuk. Mulai dari ketersediaan pinjaman dana usaha dari bank, tenaga kerja yang melimpah, hingga kawasan industri dan wadah sharing pelaku bisnis,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com