Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pimpin Sidang Ke-19 DEN, Ini yang Jadi Bahasan Jonan

Kompas.com - 14/11/2016, 18:07 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dewan Energi Nasional (DEN) telah menggelar sidang ke-19 yang dipimpin langsung oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang sekaligus menjabat sebagai Ketua Harian DEN, Ignasius Jonan. Rapat yang berlangsung selama dua jam ini membahas tiga agenda.

Pertama, agenda terkait persiapan pelaksanaan rencana umum energi nasional hingga 2025 yang terfokus pada target pelaksanaan pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT). Kedua, pembahasan mengenai penurunan harga gas, dan yang ketiga terkait perkembangan proyek pembangunan pembangkit listrik 35.000 megawatt (MW).

"Dalam 2 jam terdapat suatu kesepakatan, di antaranya pemanfaatan EBT, penurunan harga gas, dan progres 35.000 megawatt," ujar anggota DEN, Dwi Harry Soeryadi, di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (14/11/2016).

Terkait dengan harga gas bumi, ada tiga hal yang menjadi pokok pembicaraan, masalah transparansi, mata rantai, dan harga gas bumi. Menurut Harry, transparansi dari sisi hulu sampai hilir terkait harga gas harus dijabarkan sedetail mungkin.

"Transparansi diharapkan dari sisi hulu sampai hilir, termasuk pengguna gas, harus dilakukan buka-bukaan secara struktur biayanya sehingga komoditas yang dijualnya nanti bisa bersaing dengan regional," tutur Harry.

Untuk EBT, pemerintah akhirnya merevisi target penambahan pembangkit energi terbarukan menjadi 7 persen pada 2017. Angka ini jauh dari target sebelumnya sebesar 11 persen.

Koordinator Bulanan Dewan Energi Nasional (DEN), Dwi Hary Soeryadi, mengatakan, alasan penurunan target revisi, salah satunya soal harga listrik.

"Harus ada penyesuaian, maka akan ada subsidi silang untuk PLN," ucap Dwi.

Meski demikian, pemerintah menyakini, target penambahan pembangkit energi terbarukan akan tercapai pada 2025.

"Kita akan melakukan sosialisasi ke semua stakeholder supaya tahun 2025 EBT mencapai 23 persen, dan ini sudah dilakukan oleh kementerian atau lembaga untuk masuk rencana kerja mereka tahun 2017 dan seterusnya," terangnya.

Dwi merinci, dari target pembangkit energi terbarukan, sebesar 7 persen akan dimanfaatkan untuk listrik 10,6 gigawatt, biofuel 5,0 juta kiloliter, biomassa 5,9 juta ton, biogas 49,6 juta meter kubik, dan CBM sebesar 0,5 MMSCFD.

Soal program 35.000 MW, DEN memperkirakan hanya 19.000 MW yang dapat diselesaikan sampai 2019. Sebab, program 35.000 MW dibuat dengan asumsi pertumbuhan ekonomi 6 persen per tahun, sedangkan pertumbuhan ekonomi dalam 2 tahun terakhir masih di kisaran 5 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Whats New
Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com