Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepanjang Oktober, Rupiah Terdepresiasi Dollar AS dan Australia

Kompas.com - 15/11/2016, 14:18 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai tukar rupiah sepanjang Oktober 2016 terdepresiasi sebesar 0,44 persen terhadap dollar AS.

Kepala BPS, Suhariyanto mengatakan, level terendah rata-rata nasional kurs tengah rupiah terhadap dollar AS terjadi pada minggu ketiga Oktober 2016 yang mencapai Rp 13.008,52 per dollar AS.

"Ini berkaitan dengan gejolak ekonomi global, tetapi pelemahan ini terbilang masih normal," kata Suhariyanto di Jakarta, Selasa (15/11/2016).

Sementara itu, jika dilihat berdasarkan provinsi, level terendah rupiah terjadi di Provinsi Nusa Tenggara Barat yang mencapai Rp 13.300,00 per dollar AS di minggu pertama Oktober 2016.

Selain dollar AS, rupiah juga terdepresiasi sebesar 0,48 persen terhadap dollar Australia pada Oktober 2016. Level terendah rata-rata nasional kurs tengah rupiah terhadap dollar Australia terjadi pada minggu ketiga Oktober 2016 yang mencapai Rp 9.942,27 per dollar Australia.

Berdasarkan provinsi, level terendah kurs tengah terjadi di Provinsi Sulawesi Barat yang mencapai Rp 10.045,50 per dollar Australia pada minggu ketiga Oktober 2016.

Terapresiasi

Meski rupiah mengalami depresiasi oleh dollar AS dan dollar Australia, namun rupiah justru terapresiasi terhadap Yen dan Euro.

Menurut Suhariyanto, rupiah terapresiasi 2,99 persen terhadap Yen Jepang pada Oktober 2016. Level tertinggi rata-rata nasional kurs tengah rupiah terhadap Yen Jepang terjadi pada minggu keempat Oktober 2016 yang mencapai Rp 124,32 per Yen Jepang.

Jika dilihat secara provinsi, level tertinggi kurs tengah terjadi di Provinsi Nusa Tenggara Timur yang mencapai Rp 117,50 per Yen Jepang pada minggu keempat Oktober 2016. Rupiah juga terapresiasi sebesar 2,40 persen terhadap mata uang Euro pada Oktober 2016 lalu.

Level tertinggi rata-rata nasional kurs tengah Rupiah terhadap Euro terjadi pada minggu keempat Oktober 2016 yang mencapai Rp 14.154,05.

Berdasarkan provinsi, level tertinggi kurs tengah terjadi di Provinsi Sumatera Barat yang mencapai Rp13.950,00 per Euro pada minggu keempat Oktober 2016.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Whats New
Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Work Smart
Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Whats New
Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Whats New
Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com