Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI: Pelaku Pasar Tunggu Arah Kebijakan Trump

Kompas.com - 15/11/2016, 16:55 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia, Juda Agung mengatakan, terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) yang di luar ekspektasi pelaku pasar, berdampak terhadap nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.

Meski demikian, Juda Agung memprediksi gejolak nilai tukar rupiah yang saat ini terjadi akibat dari Trump Effect sifatnya hanya sementara.

"Pasar keuangan shock dan menarik dananya di emerging market karena pemenangnya di luar ekspektasi tapi ini hanya sementara," ujar Juda Agung saat menghadiri Economic Outlook 2017 di Jakarta, Selasa (15/11/2016).

Pasar akan kembali kondusif jika arah kebijakan ekonomi AS dan susunan kabinetnya telah diumumkan ke publik.

"Mereka (pelaku pasar) menunggu program pemerintah AS, dimana pada Februari 2017 diharapkan ada kejelasan apakah sesuai kampanyenya atau tidak," tutur Juda Agung.

Terjadinya gejolak di pasar keuangan, kata Juda Agung, bukan hanya terjadi di Indonesia saja tetapi juga terjadi di negara berkembang lainnya seperti India dan Brazil.

Menurut Juda Agung, pasar keuangan Indonesia masih terbilang cukup kuat dibandingkan dengan Malaysia dalam menghadapi sentimen negatif yang berhembus dari global.

‎"Secara fundamental, eksposur kita ke Amerika Serikat tidak terlalu besar, karena kita mengandalkan pertumbuhan ekonomi dari domestik. Jadi Indonesia bisa dinilai masih safe haven untuk negara emerging market," tandas Juda Agung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com