SMGR Siap Garap Dua Pabrik Semen Baru pada 2017

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) berencana memulai pembangunan dua proyek pabrik semen tahun depan, yakni pabrik semen di Aceh, dan Kupang.

"Saat ini SMGR dalam proses bersama Semen Indonesia Aceh. Satu proyek lainnya yaitu pabrik Kupang. Kami perkirakan Aceh selesainya 2020, karena prosesnya lebih cepat," kata Sekretaris Perusahaan SMGR Agung Wiharto di Jakarta, Selasa (15/11/2016).

Agung mengatakan, perseroan akan mengucurkan belanja modal (capital expendicture/capex) antara Rp 6 triliun hingga Rp 7 triliun pada tahun 2017. Belanja modal tersebut sama dengan tahun ini.

Selain untuk membiayai dua pabrik tersebut, belanja modal tahun depan juga akan digunakan untuk membiayai ekspansi ke mancanegara. SMGR, kata Agung, saat ini tengah dalam proses due dilligence akuisisi pabrik penggilingan semen dan kemasan di Bangladesh.

"Dana untuk itu sudah masuk di capex yang Rp 6-7 triliun tadi," kata Agung.

Oversuplai berakhir

Agung menambahkan, saat ini kapasitas produksi dari seluruh pabrik semen yang beroperasi di Indonesia mencapai 88,2 juta ton.

Akan tetapi permintaan domestik atau nasional baru mencapai 63-65 juta ton. Kondisi oversuplai ini, ucap Agung, adalah salah satu penyebab turunnya harga semen per September lalu.

Namun begitu, ia memperkirakan dengan pertumbuhan permintaan 5 juta ton per tahun, maka oversuplai akan berakhir pada 2020-2021.

"Artinya pada 2022-2023 nanti, kalau kita tidak nyiapin pabrik dari sekarang ya shortage, terpaksa beli dari luar (impor)," kata Agung.

Untuk diketahui, saat ini ada 13 pemain di industri semen domestik. Beberapa diantaranya adalah pemain global yang memiliki pangsa pasar raksasa seperti LafargeHolcim, Anhui Conch, serta Siam Cement Group (SCG).