Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Gas Mahal, Industri Pulp dan Kertas Nasional Tertekan

Kompas.com - 15/11/2016, 19:34 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Industri pulp (bubur kertas) dan kertas Indonesia merupakan industri strategis nasional yang memberikan konstribusi terhadap devisa negara sekitar 5,6 miliar dollar AS per tahun.

Produksi pulp Indonesia menempati peringkat ke-9 di dunia dan produksi kertas nasional menempati peringkat ke-6 dunia.

"Di Asia, industri kertas berada di peringkat 3 di bawah China dan Jepang. Namun dilihat dari tren ekspor pulp dan kertas, Indonesia cenderung mengalami penurunan, seiring dengan turunnya kapasitas produksi dan tutupnya beberapa pabrik," ungkap Ketua Umum Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI), Aryan Warga Dalam, melalui keterangan resmi kepada Kompas.com, Selasa (15/11/2016).

Menurutnya, hal tersebut karena semakin meningkatnya biaya produksi, harga jual kertas yang cenderung turun, hingga membanjirnya produk-produk kertas impor serta mahalnya harga gas.

"Harga gas bagi industri pulp dan kertas merupakan komponen terbesar kedua setelah biaya bahan baku dalam keseluruhan biaya produksi. Kebutuhan gas bumi untuk industri pulp dan kertas pada tahun 2015 sebesar 301,92 MMSCFD atau Juta Standar Kaki Kubik per Hari," tambahnya.

Aryan menjelaskan, selama ini industri pulp dan kertas menggunakan energi dari beberapa sumber di antaranya gas.

"Namun, harga gas di Indonesia jauh lebih mahal dibanding harga negara-negara tetangga kita di ASEAN. Harga gas yang diterima oleh Industri pulp dan kertas berkisar 9,15 sampai 11 dollar AS per Million British Thermal Unit (MMbtu)," tuturnya.

Sementara harga gas di negara ASEAN lainnya di bawah 5 dollar AS per MMbtu. Menurutnya, perbedaan itu berdampak langsung terhadap biaya produksi sehingga dapat menurunkan daya saing industri kertas.

Ke depan diharapkan penurunan harga gas dapat mendongkrak penjualan pulp dan kertas sebesar 15 persen dan berimbas pada peningkatan pendapatan negara dan serapan tenaga kerja.

“Kami berharap penurunan harga gas dapat segera diterapkan untuk mengembalikan kondisi industri pulp dan kertas yang cenderung mengalami penurunan dan juga untuk mendorong peningkatan kinerja industri pulp dan kertas sebagai industri nasional yang strategis dan berdaya saing global,” pungkas Aryan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com