Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BRI Syariah: Repo Rate Turun Tunjukkan Fondasi Ekonomi Membaik

Kompas.com - 17/11/2016, 14:47 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank BRI Syariah berharap Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) mencapai kesepakatan 7 Days Reverser Repo Rate tetap di level 4,75 persen.

Namun, Direktur Utama BRI Syariah Moch. Hadi Santoso menilai kalau repo rate diturunkan, hal itu menjadi bukti bahwa fondasi perekonomian Indonesia membaik.

"Kami berharap tetap. Kalau enggak tetap, ya turun. Tetapi, jangan naik," kata dia ditemui di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (17/11/2016).

"Malah kalau itu (repo rate) diturunkan, berarti menunjukkan bahwa fondasi ekonomi Indonesia semakin baik," imbuh Hadi.

Lebih lanjut dia bilang, membaiknya fondasi perekonomian Indonesia terlihat dari kekuatan pasar dalam menghadapi efek Trump beberapa hari lalu.

Efek Trump, kata dia, memang hanya kejutan sementara. Namun, pulihnya indeks harga saham gabungan dan nilai tukar yang relatif cepat tidak dimungkiri lantaran fondasi ekonomi yang lebih baik.

Hadi menuturkan, repo rate yang lebih rendah akan mendorong penyaluran kredit perbankan, baik konvensional maupun syariah. Hal itu disebabkan, sumber pembiayaan perbankan juga menjadi lebih murah.

"Efisiensi terjadi, dan operasional bank menurun," kata Hadi. BRI Syariah menargetkan pembiayaan hingga akhir tahun mencapai Rp 18,8 triliun.

Sebanyak 30 persen diantaranya diperuntukan pembiayaan ritel, dan sisanya pembiayaan komersial. Tahun depan BRI Syariah menargetkan pembiayaan hingga Rp 23 triliun.

Kompas TV Ekonomi Syariah Kian Redup 2016, Kok Bisa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com