Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Ingin China Tak Gemar Akuisisi Perusahaan Asing

Kompas.com - 18/11/2016, 10:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNN Money

HONGKONG, KOMPAS.com - Kegemaran perusahaan China dalam mengakuisisi perusahaan asing di luar negeri kian disorot. Panel pemerintah AS kini tengah berupaya menghentikan BUMN China mencaplok perusahaan-perusahaan AS.

Komisi peninjauan keamanan ekonomi AS-China alias US-China Economic and Security Review Commission menginginkan AS memblokir BUMN China agar tidak melakukan aksi korporasi tersebut secara ekspansif.

Pasalnya, pada tahun ini saja, perusahaan-perusahaan China mencapai rekor pembelian perusahaan asing. Hal tersebut menimbulkan kekhawatiran dan penolakan di beberapa negara Barat.

Persetujuan akuisisi pada perusahaan-perusahaan teknologi pun telah menciptakan kekhawatiran tersendiri.

Komisi tersebut, yang memberikan rekomendasi tak mengikat kepada Kongres, menuduh Beijing menggunakan beberapa BUMN besarnya sebagai alat untuk mencapai tujuan keamanan nasional.

"Ada risiko yang tinggi bahwa setiap kali sebuah BUMN mengakuisisi atau memperoleh kendali efektif terhadap perusahaan AS, (BUMN tersebut) akan menggunakan teknologi, intelijen, dan kekuatan pasarnya yang ditujukan kepada China guna merugikann keamanan nasional," tulis komisi tersebut dalam laporannya.

Laporan tersebut diterbitkan sejalan dengan langkah presiden terpilih AS Donald Trump yang berjanji akan menindak China secara keras.

Dalam kampanyenya, Trump mengancam bakal menaikkan 45 persen tarif ekspor China dan mencap Beijing sebagai manipulator mata uang.

Pesatnya pertumbuhan investasi perusahaan-perusahaan China di AS didorong banyak faktor, termasuk dorongan dari pemerintah China, lambatnya pertumbuhan di dalam negeri, dan semakin longgarnya larangan persetujuan di luar negeri.

Kompas TV Trump Menang, Pasar Saham Asia Respon Negatif

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com