Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Realisasi Repatriasi Baru Rp 41 Triliun, Ini Kata Sri Mulyani

Kompas.com - 18/11/2016, 10:45 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Realisasi repatriasi dari program tax amnesty masih minim. Dari Rp 140 triliun komitmen wajib pajak membawa pulang harta ke Indonesia, baru Rp 41 triliun yang sudah direalisasikan.

Menanggapi hal itu Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan bahwa para wajib pajak masih mempertimbangkan berbagai hal untuk memulangkan hartanya yang berada di luar negeri ke Indonesia.

"Mereka masih menunggu waktu, banyak hal yang dipertimbangkan," ujar perempuan yang kerap disapa Ani itu di Jakarta, Kamis (17/11/2016) malam.

Meski begitu, pemerintah tidak mempersoalkan hal tersebut. Sebab sedari awal pemerintah sudah sepakat memberikan waktu kepada pengusaha yang mau merepatriasi harta hingga 31 Desember 2016.

Kesepakatan itu terjadi setelah Presiden Joko Widodo mengundang para pengusaha besar ke Istana Negara untuk makan malam.

Sebelumnya, para pengusaha meminta agar tarif tebusan 2 persen para periode pertama tax amnesty berlaku hingga Desember.

Sebab menurut pengusaha, proses administrasi pemulangan harta ke Indonesia membutuhkan waktu lebih panjang dari periode pertama tax amnesty.

Sayangnya permintaan itu ditolak pemerintah lantaran berdasarkan Undang-Undang Pengampunan Pajak, tarif dua persen hanya berlaku hingga periode pertama tutup yakni 31 September 2016.

Sebagai gantinya, pemerintah membolehkan pengusaha untuk merepatriasi harta hingga 31 Desember 2016 asalkan Surat Pernyataan Harta (SPH) harus dilaporkan kepada Direktorat Jenderal Pajak penemuan 31 September 2016.

"Jadi kalau repatriasi dimasukan pada Desember tidak apa-apa karena memang diperbolehkan," kata Ani.

Sekadar informasi, dalam program tax amnesty ini pemerintah menargetkan bisa meraup tebusan sebesar Rp 165 triliun hingga akhir periode program ini di 31 Maret 2017. 

Adapun target repatriasi harta WNI yang ada di luar negeri untuk dibawa ke dalam negeri mencapai Rp 1.000 triliun dan deklarasi aset sebesar Rp 4.000 triliun.


Kompas TV "Tax Amnesty" Rangkul Pedagang Tanah Abang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Terapkan Ekonomi Sirkular, Aqua Gandeng Ikatan Pemulung

Terapkan Ekonomi Sirkular, Aqua Gandeng Ikatan Pemulung

Whats New
Inflasi Medis Kerek Pembayaran Klaim AXA Financial Indonesia

Inflasi Medis Kerek Pembayaran Klaim AXA Financial Indonesia

Whats New
Wirausaha Muda Butuh Tingkatkan Kompetensi, Program Bimbingan Jadi Solusi

Wirausaha Muda Butuh Tingkatkan Kompetensi, Program Bimbingan Jadi Solusi

Whats New
Terbang ke Jepang, Menhub Bahas MRT Jakarta hingga Pelabuhan Patimban

Terbang ke Jepang, Menhub Bahas MRT Jakarta hingga Pelabuhan Patimban

Whats New
Forum APEC SMEWG, Menteri Teten Ajak Tingkatkan Kolaborasi terkait UKM

Forum APEC SMEWG, Menteri Teten Ajak Tingkatkan Kolaborasi terkait UKM

Whats New
Ekonom Sebut Program Gas Murah Berisiko Bikin Defisit APBN

Ekonom Sebut Program Gas Murah Berisiko Bikin Defisit APBN

Whats New
Hartadinata Abadi Bakal Tebar Dividen Rp 15 Per Saham

Hartadinata Abadi Bakal Tebar Dividen Rp 15 Per Saham

Whats New
Penjelasan DHL soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Penjelasan DHL soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Whats New
IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

Whats New
Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Whats New
Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Whats New
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com