Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhir Kuartal III 2016, Utang Luar Negeri RI Naik 7,8 Persen

Kompas.com - 18/11/2016, 17:44 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Bank Indonesia (BI) melaporkan utang luar negeri (ULN) Indonesia pada akhir kuartal III 2016 mencapai 325,3 miliar dollar AS. Angka ini naik 7,8 persen secara tahunan atau year on year (yoy).

Berdasarkan jangka waktu asal, ULN jangka panjang tumbuh 8,7 persen (yoy), sementara ULN jangka pendek tumbuh 1,8 persen (yoy).

Berdasarkan kelompok peminjam, pertumbuhan tahunan ULN sektor publik meningkat, sementara pertumbuhan tahunan ULN sektor swasta terus menurun.

“Dengan perkembangan tersebut, rasio ULN terhadap produk domestik bruto (PDB) pada akhir kuartal III 2016 tercatat sebesar 35,7 persen, turun dari 36,9 persen pada akhir kuartal II 2016,” tulis BI dalam keterangan resmi, Jumat (18/11/2016).

Berdasarkan jangka waktu asal, posisi ULN Indonesia didominasi ULN jangka panjang. Posisi ULN berjangka panjang pada akhir kuartal III 2016 mencapai 283,5 miliar dollar AS (87,2 persen dari total ULN) atau tumbuh 8,7 persen (yoy), lebih tinggi dari pertumbuhan kuartal II 2016 yang sebesar 8,2 persen(yoy).

Sementara itu, posisi ULN berjangka pendek pada akhir kuartal III 2016 tercatat 41,8 miliar dollar AS (12,8 persen dari total ULN) atau tumbuh 1,8 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan kuartal II 2016 yang tercatat turun 3 persen (yoy).

Meski utang jangka pendek meningkat, rasionya terhadap cadangan devisa turun menjadi sebesar 35,5 persen pada kuartal III 2016 dari 37,8 persen pada kuartal sebelumnya sejalan dengan meningkatnya posisi cadangan devisa.

Berdasarkan kelompok peminjam, posisi ULN Indonesia sebagian besar terdiri dari ULN sektor swasta.

Pada akhir kuartal III 2016, posisi ULN sektor swasta mencapai 163,1 miliar dollar AS (50,1 persen dari total ULN), sementara posisi ULN sektor publik sebesar 162,2 miliar (49,9 persen dari total ULN).

ULN sektor swasta turun 2,7 persen (yoy) pada kuartal III 2016, lebih dalam dibandingkan penurunan pada kuartal sebelumnya sebesar 2,3 persen (yoy), sementara ULN sektor publik tumbuh meningkat menjadi 20,8 persen (yoy) pada kuartal III 2016 dari kuartal sebelumnya sebesar 17,9 persen (yoy).

BI memandang perkembangan ULN pada triwulan III 2016 masih cukup sehat, namun terus mewaspadai risikonya terhadap perekonomian nasional. Ke depan, bank sentraal akan terus memantau perkembangan ULN, khususnya ULN sektor swasta.

“Hal ini dimaksudkan untuk memberikan keyakinan bahwa ULN dapat berperan secara optimal dalam mendukung pembiayaan pembangunan tanpa menimbulkan risiko yang dapat memengaruhi stabilitas makroekonomi,” ujar bank sentral.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com