Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rp 100 Triliun Proyek Pertamina Sumbang Satu Persen Pertumbuhan Ekonomi

Kompas.com - 19/11/2016, 15:15 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Realisasi proyek PT Pertamina (Persero) senilai Rp 100 triliun, baik didanai sendiri maupun kerja sama dengan pihak lain, diperkirakan mampu memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi sebesar satu persen.

Aktivitas ekonomi baru akan terdorong dengan terealisasinya proyek Pertamina. Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto memperkirakan, setidaknya dibutuhkan sekitar 9 miliar dollar AS per tahun atau Rp 117 triliun (kurs 13.000) untuk membangun ketahanan energi.

Taksiran itu hanya dari proyek-proyek milik Pertamina. Hitungan Dwi tersebut didasarkan pada kebutuhan investasi untuk beberapa kegiatan. Misalnya untuk kegiatan di hulu (up stream) dibutuhkan investasi sekitar 7 miliar dollar AS.

"Rule of tumb-nya 50 persen untuk eksplorasi dalam negeri, 50 persen untuk overseas. Jadi investasi dalam negeri dari kami dibutuhkan 3,5 miliar dollar AS," kata Dwi dalam sebuah diskusi di Jakarta, Sabtu (19/11/2016).

Selain eksplorasi, Pertamina juga membutuhkan 4 miliar dollar AS per tahun untuk kegiatan pembangunan kilang baru (NGRR), dan peningkatan kapasitas kilang eksisting (RDMP).

Dwi mengatakan, saat ini perseroan tengah membangun 4 kilang RDMP dan 2 NGRR. "Untuk infrastruktur, seperti pembangunan jaringan gas dan segala macam infrastruktur itu sebesar 1,5 miliar dollar AS. Berarti totalnya 9 dollar AS, atau kalau dirupiahkan minimal Rp 100 triliun," lanjut mantan bos Semen Indonesia itu.

Namun, sambung Dwi, kebutuhan investasi itu tentu saja tidak bisa hanya dipenuhi dari kocek pribadi Pertamina.

Maka dari itu, kerja sama dengan swasta sangat mungkin dilakukan. "Sebenarnya peran pemerintah dan BUMN itu tidak cukup. Peran swasta juga harus di kedepankan. Pertamina tidak bisa sendiri untuk itu," ucap Dwi.

Dalam kesempatan sama, Deputi I Kepala Staf Kepresidenan, Darmawan Prasodjo atau yang kerap disapa Darmo mengatakan, apabila Pertamina bisa merealisasikan proyek senilai Rp 100 triliun per tahun, maka hal tersebut akan memberikan kontribusi hingga 1 persen terhadap pertumbuhan ekonomi.

"Menambah kilang minyak, dan kegiatan lain itu kan berarti investasi baru. Investasi Pertamina Rp 100 triliun saja, kontribusinya sudah satu persen. Sehingga ujung tombak ekonomi ya Pertamina ini dengan menambah aktivitas ekonomi baru," ujar Darmo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com