Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jurus Dwi Soetjipto Tingkatkan Kandungan Lokal pada Proyek Migas

Kompas.com - 19/11/2016, 18:58 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Jokowi-JK terus berupaya memperbesar tingkat komponen dalam negeri (TKDN) untuk berbagai proyek pembangunan termasuk minyak dan gas (migas).

Hal itu ditujukan agar sebuah proyek memberikan efek domino yang semakin besar untuk masyarakat Indonesia.

"Pemerintah terus memonitor kandungan dalam negeri. Sekarang ini Presiden kalau mau meresmikan suatu proyek selalu tanya komponen dalam negerinya berapa," kata Direktur Utama PT Pertamin (Persero) Dwi Soetjipto dalam sebuah diskusi di Jakarta, Sabtu (19/11/2016).

"Kalau kecil, jangan harap Pak Presiden mau meresmikan," imbuh Dwi. Lebih lanjut dia mengatakan, dengan dorongan pemerintah yang kuat untuk meningkatkan TKDN itu, Pertamina sebagai National Oil Company (NOC) juga terus berupaya meningkatkan kandungan lokal di setiap proyek migas yang dibangun.

Memang, diakui Dwi, teknologi yang dibutuhkan untuk industri migas sangat tinggi. Banyak komponen yang belum bisa dihasilkan di dalam negeri.

Namun Dwi menemukan strategi agar perusahaan jasa dalam negeri atau Engineering Procurement dan Construction Company (EPC) bisa ikut dalam proyek migas.

"Sekarang yang kami praktikkan baru di Kilang Balikpapan, dengan nilai proyek Rp 65 triliun. Di sana kami bikin enam paket, sehingga bisa sendiri-sendiri EPC-nya. Karena bisa dibagi enam, kemungkinan pemain EPC dalam negeri bisa ikut," imbuh mantan bos Semen Indonesia itu.

Dalam diskusi yang dihadiri pemangku kepentingan dari DPR, pemerintah, dan juga akademiki itu, Dwi juga meminta masukan sebetulnya komponen industri migas apa saja yang sudah bisa diproduksi di dalam negeri.

"Nanti list itu saya sodorkan ke EPC dari manapun. Kalau tidak bisa dari sini, baru nanti kita cari dari luar negeri," kata Dwi.

Sementara itu, ditemui di sela-sela diskusi, Deputi I Kepala Staf Kepresidenan, Darmawan Prasodjo mengatakan pemerintah mendorong peningkatan TKDN tidak hanya di industri migas, melainkan juga di proyek kelistrikan, pertahanan keamanan, dan sektor lain.

Darmo, sapaan Darmawan, menambahkan, peningkatan TKDN di proyek-proyek pemerintah ini adalah salah satu strategi peningkatan PDB.

"Misalnya untuk proyek yang didanai APBN. Dengan adanya e-procurement ini kan berarti komponennya hampir dipastikan dari dalam negeri. Kalau dulu APBN entah lari ke mana, sekarang bisa dinikmati dalam negeri," ucap Darmo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com