LAMPUNG, KOMPAS.com — Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berencana menjadikan kapal roll-on roll-off atau roro sebagai alat angkut truk ekspedisi, tidak hanya dari pulau ke pulau, tetapi antar-pulau. Hal itu diharapkan mampu mengurangi kepadatan truk di jalan raya.
"Kami tahu bahwa dari Merak sampai Jakarta padatnya setengah mati dan itu (truk) sebagian dari Sumatera. Kami akan buat (pelayanan roro) Lampung, Jakarta, Semarang, Surabaya, hingga Bali," ujar Budi setelah meninjau Pelabuhan Panjang, Lampung, Minggu (20/11/2016).
Dia menuturkan, membanjirnya truk di jalan raya memiliki konsekuensi tersendiri, misalnya mengakibatkan jalan cepat rusak, menjadi sumber kemacetan, hingga rawan keselamatan. Lantaran hal itu, tutur Budi, pemerintah berupaya mencari cara agar jalan raya tidak lagi dibanjiri truk.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah memaksimalkan pelayaran kapal roro untuk mengangkut truk. Selama ini, kapal roro biasanya hanya mengangkut truk untuk penyeberangan dari pulau ke pulau, misalnya saja penyeberangan Bakauheni-Merak.
Akibatnya, truk dengan tujuan lebih jauh harus menempuh jalur darat. Padahal, tutur Budi, banyak truk dengan tujuan distribusi ke Semarang, Surabaya, bahkan Bali. Oleh karenanya, ia mendorong adanya pelayaran roro dari Lampung hingga Bali.
Untuk itu, mantan Direktur Utama Angkasa Pura II itu meminta syahbandar pelabuhan dan PT ASDP untuk berkolaborasi mewujudkan pelayaran roro dengan rute lebih panjang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.