Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tekan Harga, BI Jateng Gelar Pasar Murah untuk Cabai dan Bawang Merah

Kompas.com - 21/11/2016, 14:37 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com – Bank Indonesia (BI) perwakilan Jawa Tengah ikut melakukan pasar murah untuk menekan tingginya harga komoditas cabai dan bawang merah. Pasar murah untuk komoditas itu juga telah digelar di berbagai kantor perwakilan BI di berbagai wilayah di Indonesia.

Kepala Divisi Pengembangan Ekonomi Daerah BI Jateng Andi Reina Sari mengatakan, harga cabai dan bawang merah terpantau tinggi selama sepekan hari terakhir.

Berdasarkan pantauan harga yang masuk dalam Sistem Informasi Harga dan Produksi Komoditi (SiHATI), harga cabai rawit merah Rp 57.000 per kg, cabai keriting Rp 53.000 per kg dan bawang mewah Rp 41.700 kg.

“BI bersama TPID menggelar pasar murah untuk tiga komoditas, cabai rawit merah dan cabai keriting, serta bawang merah. Ini untuk menahan lonjakan harga,” kata Sari, di Semarang, Senin (21/11/2016).

Pihaknya memastikan gelaran pasar murah diperlukan untuk menekan harga agar tidak terlalu tinggi. TPID berupaya agar ketersediaan pasokan bahan pangan tidak terganggu sehingga inflasi bisa ditekan.

Pasar murah digelar pada hari ini, Senin (21/11/2016) dan 28 November mendatang di depan Kantor Kecamatan Semarang Selatan, Jl. Taman Sompok Nomor 1 Semarang.

Menurut Sari, pasar murah diletakkan di sana karena aksesnya dekat dengan Pasar Peterongan, Semarang.

Dalam gelaran itu, cabai rawit merah dapat dibeli dengan harga Rp 38.000 per kg, cabai keriting Rp 45.000 per kg dan bawang merah Rp 28.000 per kg.

“Harga itu sama di tingkat petani. Kegiatan ini bentuk kepedulian untuk membantu masyarakat kurang mampu dengan harga yang terjangkau,” kata anggota tim Pengendalian Inflasi Daerah Provinsi Jawa Tengah itu.

Kompas TV Harga Cabai di Mojokerto Meroket

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com