Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Kondisi Eksternal Buruk, Kondisi Domestik Harus Lebih Kondusif

Kompas.com - 21/11/2016, 19:40 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tahun 2016 bukan tahun yang menguntungkan bagi perekonomian global, termasuk tentu saja perekonomian Indonesia.

Selain mengalami perlambatan, perekonomian dunia kini harus menghadapi berbagai tantangan yang berasal dari kebijakan dan dampaknya, hingga dipastikan bisa menjalar juga ke Tanah Air.

Peneliti senior di Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia (BI) Tri Winarno menyatakan, dunia termasuk Indonesia sedang mengalami ketidakpastian.

Kondisi tersebut kian meningkat pasca pemilihan presiden di Amerika Serikat. Tri menjelaskan, kebijakan presiden terpilih AS Donald Trump yang dikumandangkan pada saat kampanye terkait tarif impor barang-barang dari China dan Meksiko paling disorot.

Pasalnya, kebijakan ini akan memberi efek domino bagi banyak negara termasuk Indonesia. "Kalau pajak impor akan naik, maka produk domestik bruto (PDB) China akan turun, artinya pangsa pasar ekspor Indonesia akan turun juga," kata Tri dalam sebuah diskusi di Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta, Senin (21/11/2016).

Tri menjelaskan, penurunan ekspor tersebut tidak hanya akan terjadi pada Indonesia, namun juga banyak negara termasuk kawasan Eropa.

Dikhawatirkan, dunia akan mengalami penurunan pendapatan secara signifikan. Oleh sebab itu, hal yang disoroti para ekonom maupun bank sentral di dunia saat ini adalah apakah dan kapan Trump akan memberlakukan kebijakan tersebut.

Kalau kebijakan itu diterapkan pada tahun 2017 mendatang, maka perekonomian dunia bisa mengalami guncangan.

Dalam situasi seperti ini, Tri menyarankan pentingnya penguatan ekonomi dari dalam negeri. Selain itu, Tri juga menekankan pentingnya stabilitas politik di dalam negeri agar investor tidak cemas.

"Karena eksternalnya buruk, maka internalnya harus teduh. Kita semua harus berpikir jernih, ekonomi sedang teruji, makanya di dalam negeri butuh ketenangan," ungkap Tri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com