Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri: Nasabah yang Lakukan "Rush Money" Akan Rugi Sendiri

Kompas.com - 22/11/2016, 06:11 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Kepolisian Negara Republik Indonesia meminta masyarakat untuk tidak terbujuk melakukan rush money atau penarikan uang secara besar-besaran dari perbankan.

Ajakan untuk melakukan rush money ini kabarnya bakal dilakukan pada tanggal 25 November 2016 mendatang.

Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Polri Brigjen Agung Setya menyatakan, ajakan untuk melakukan rush money merupakan tindakan yang keliru. Pasalnya, tindakan tersebut bakal merugikan nasabah bank sendiri.

“Kondisi perbankan saat ini baik dan bagus-bagusnya. Hal yang perlu disikapi agar masyarakat tidak mengikuti karena merugikan diri masing-masing nasabah bank,” kata Agung dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (21/11/2016).

Agung menjelaskan, saat ini kondisi perbankan nasional dalam keadaan normal. Selain itu, kondisi likuiditas perbankan pun saat ini normal dan sangat baik untuk mendukung kegiatan perekonomian di Tanah Air.

Adapun terkait isu rush money, Bank Indonesia (BI) sudah memastikan kondisi normal dan tidak ada perubahan secara signfikan. Selain itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga sudah memastikan bahwa bank telah memiliki sistem yang baik dalam penanganan kemungkinan terjadinya hal semacam itu.

Stress test likuiditas semua dijalankan sistem perbankan kita. Tidak perlu menambah lagi atau menanggapi. Kembali saya ingin tekankan rush money akan merugikan nasabah sendiri,” tegas Agung.

Menurut Agung, rush money merupakan sebuah ajakan gerakan menarik dana yang disimpan di bank secara bersama-sama. Kemudian, gerakan ini dihubungkan dengan kegiatan unjuk rasa pada tanggal 25 November 2016 maupun 2 Desember 2016 mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Relaksasi Harga Gula Akan Berakhir, Pengusaha Ritel Berharap Stok Terjamin

Relaksasi Harga Gula Akan Berakhir, Pengusaha Ritel Berharap Stok Terjamin

Whats New
Komitmen Dorong Inklusi Keuangan, Bank Mandiri Perkuat Peran Mandiri Agen

Komitmen Dorong Inklusi Keuangan, Bank Mandiri Perkuat Peran Mandiri Agen

Whats New
Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Whats New
Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Whats New
Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Whats New
Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Whats New
Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com