Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuartal III 2016, Pendapatan Premi Asuransi Umum Capai Rp 46,1 Triliun

Kompas.com - 22/11/2016, 13:47 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) melaporkan, pendapatan premi asuransi umum hingga kuartal III 2016 tercatat sebesar Rp 46,1 triliun.

Angka ini tumbuh sebesar 8,7 persen dibandingkan pendapatan premi pada kuartal III 2015 yang tercatat sebesar Rp 42,4 triliun.

Kepala Bidang Komunikasi dan Statistik AAUI Dadang Sukresna menjelaskan, hanya ada tiga lini bisnis asuransi umum yang mencatatkan pertumbuhan negatif pada kuartal III 2016, yakni kendaraan bermotor, pengangkutan laut, dan kecelakaan.

Adapun sisanya mencatatkan pertumbuhan postif secara tahunan. Peningkatan pendapatan premi terbesar terjadi di lini bisnis satelit sebesar 524,8 persen, energi darat sebesar 230,6 persen, pesawat udara sebesar 79,5 persen, energi offshore sebesar 65,2 persen, dan penjaminan sebesar 54,7 persen.

Adapun klaim asuransi umum pada kuartal III 2016 tercatat sebesar Rp 20,3 triliun. Angka ini turun 7,6 persen dibandingkan klaim pada kuartal III 2015 yang tercatat sebesar Rp 21,9 triliun. “Penurunan klaim terjadi pada sebagian besar lini usaha,” kata Dadang dalam konferensi pers di Kantor AAUI di Jakarta, Selasa (22/11/2016).

Sementara itu, lini usaha yang mencatatkan peningkatan klaim antara lain di lini bisnis energi offshore, rekayasa, tanggung gugat, kredit, dan penjaminan. Adapun rasio klaim pada kuartal III 2016 tercatat sebesar 44 persen, turun dibandingkan 51,7 persen pada periode yang sama tahun lalu.

Peningkatan rasio klaim terbesar antara lain di lini energi offshore mencapai 62,2 persen, rekayasa sebesar 73,5 persen, rangka kapal sebesar 57,4 persen, kesehatan sebesar 81,4 persen, kendaraan bermotor sebesar 47,1 persen, dan kredit insurance sebesar 50,2 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com