Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurut BI, Tiga Hal Ini Bisa Jadi Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI

Kompas.com - 22/11/2016, 20:19 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Bank Indonesia (BI) menyatakan pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2016 tidak lebih baik apabila dibandingkan dengan tahun 2015.

Selain itu, bank sentral menyatakan pula bahwa pemulihan ekonomi global diprediksi akan berlangsung lama.

Namun demikian, hingga saat ini perekonomian domestik masih dapat merespon pelemahan ekonomi global dengan cukup baik.

Meski begitu, Indonesia tetap perlu mewaspadai beragam tantangan yang menghadang pertumbuhan ekonomi ke depan.

Gubernur BI Agus DW Martowardojo mengungkapkan, ada tiga hal yang masih menjadi potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.

Pertama adalah besarnya kepercayaan pelaku ekonomi terhadap pemerintah dan pengambil kebijakan. Hal ini terlihat dari antusiasme pelaku ekonomi terhadap program pengampunan pajak atau tax amnesty.

Agus menyebut, ini merupakan hasil kedisiplinan kebijakan fiskal, moneter, dan stabilitas ekonomi yang terjaga.

Faktor kedua adalah sumber pembiayaan ekonomi yang terefleksi dari program tax amnesty ternyata besar. Bahkan, hasil tax amnesty Indonesia terbukti lebih besar dibandingkan negara-negara lain yang pernah mengaplikasikan kebijakan serupa.

“Potensi ini bisa menjadi momentum kuat pembiayaan perekonomian, mempercepat reformasi perpajakan sebagai modal memperluas ruang fiskal secara sehat,” kata Agus dalam sambutannya pada acara Pertemuan Tahunan BI di Jakarta, Selasa (22/11/2016).

Hal ketiga adalah teknologi digital. Agus menyebut, dengan pasar yang besar, bank sentral memandang pertumbuhan teknologi aplikasi digital memiliki potensi yang kuat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

“Pada akhirnya ini bisa memperkuat dan menggandakan manfaat potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang sudah lebih dulu dikelola dan menjadi prioritas,” ungkap Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com