JAKARTA, KOMPAS.com – Beberapa waktu lalu beredar ajakan untuk melakukan penarikan dana secara bersamaan dari perbankan alias rush money pada tanggal 25 November 2016 mendatang.
Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Kartika Wirjoatmodjo menilai, ajakan untuk melakukan rush money merupakan isu yang membahayakan bagi perbankan nasional.
Kartika, yang juga menjabat Ketua Umum Perhimpunan Bank Umum Nasional (Perbanas) menyatakan pihaknya, Perbanas, maupun Himpunan Bank-bank Milik Negara (Himbara) selalu secara aktif mendukung perekonomian nasional melalui sektor perbankan.
Sehingga, tidak sepatutnya isu dan ajakan rush money disebarluaskan. “Ini sudah menjurus kepada hal membahayakan. Kami imbau pihak ini tidak bertindak yang melawan hukum karena ini bisa membahayakan ketertiban umum,” jelas Kartika di Plaza Mandiri, Rabu (23/11/2016).
Menurut Kartika, perbankan merupakan industri yang krusial dalam menjaga stabilitas perekonomian nasional.
Sehingga, ia menyatakan jangan sampai isu politik merusak perekonomian Indonesia yang relatif cukup baik dibandingkan negara-negara lain sekawasan.
Beberapa waktu lalu, Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Polri Brigjen Agung Setya menyatakan, ajakan untuk melakukan rush money merupakan tindakan yang keliru.
Pasalnya, tindakan tersebut bakal merugikan nasabah bank sendiri. “Kondisi perbankan saat ini baik dan bagus-bagusnya. Masyarakat tidak perlu mengikuti karena merugikan diri masing-masing nasabah bank,” kata Agung dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (21/11/2016).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.