JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) saat ini tengah menyiapkan dokumen dari proyek kereta api Jakarta-Surabaya.
Dokumen ini nantinya dibawa oleh Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan untuk ditawarkan ke investor Jepang.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Prasetyo Boeditjahjono menjelaskan, dokumen tersebut merupakan konsep dari proyek kereta Api Jakarta-Surabaya. Seperti, rencana pembangunan awal dengan merevitalisasi jalur kereta api yang ada.
"Ya memang ini kami revitalisasi. Kami tidak mau menambah tanah dan hanya ingin menambahkan kecepatan saja. Masalahnya banyak lengkung yang kecil-kecil jadi perlu tanah lagi," ujar Prasetyo di Kantor Kemenhub, Jakarta, Rabu (23/11/2016).
Selain itu, dalam dokumen tersebut, terdapat jumlah perlintasan sebidang yang ada di jalur kereta api Jakarta-Surabaya.
"Ada 800-900 perlintasan sebidang di jalur kereta api tersebut. Data-data seperti ini masih kami perlukan dan harus kami kumpulkan, termasuk nilainya berapa," katanya.
Dirinya juga menegaskan, proyek kereta api Jakarta-Surabaya bukan merupakan kereta cepat atau semi cepat. Karena, kecepatan kereta api tersebut hanya 150 km per jam. "Kereta normal batasnya 200 km per jam. Nah diatas 200 km per jam baru kereta cepat," tandasnya.
Sekadar informasi, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan akan mengungi Jepang pada 21 Desember 2016. Kunjungan itu untuk membahas proyek kereta api Jakarta-Surabaya.