Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenangan Trump Bisa Picu OPEC Pangkas Produksi Minyak

Kompas.com - 25/11/2016, 15:42 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com – Kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden AS dinilai dapat menjadi pertimbangan bagi anggota Organisasi Negara-negara Produsen Minyak (OPEC) setuju untuk memangkas produksi minyak dalam pertemuan pekan depan.

Hal ini berdasarkan pada riset Bank of America Merrill Lynch. Mengutip CNBC, Jumat (25/11/2016), Arab Saudi mencoba untuk menggiring anggota-anggota OPEC untuk menyetujui pemangkasan produksi antara 4 persen hingga 4,5 persen.

Ini bertujuan untuk menyeimbangkan pasokan global dan barangkali bisa mendorong harga minyak setidaknya lebih tinggi 10 dollar AS per barrel.

Kepala riset komoditas dan derivative global Bank of America Merrill Lynch Francisco Blanch menyatakan, ada tiga cara kemenangan Trump dan dominasi Parta Republik dalam Kongres AS akan memengaruhi proyeksi OPEC.

Pertama, kebijakan Trump bisa mendorong penguatan dollar AS dan kenaikan suku bunga AS.

“Keduanya tidak terlalu bagus bagi negara-negara emerging markets, maupun terhadap permintaan minyak di negara-negara berkembang,” ujar Blanch.

Ia menuturkan, penguatan dollar AS membuat harga minyak mentah yang memang berdenominasi dollar AS menjadi lebih mahal ketika dibeli dengan mata uang lain.

Kenaikan suku bunga AS cenderung membuat investor memiliki alternatif dalam menempatkan dananya di negara-negara emerging markets.

Kedua, tujuan Trump untuk mendorong produksi energi AS bisa menimbulkan ancaman regulasi yang memperburuk kondisi kelebihan pasokan minyak mentah.

Pengeboran-pengeboran minyak di AS telah menurunkan produksi mereka lantaran menghadapi biaya produksi yang lebih tinggi dibandingkan negara-negara OPEC.

“Jadi, sekarang OPEC harus menghadapi peningkatan ancaman lebih banyaknya pasokan dari AS dengan biaya yang lebih rendah, karena dengan peraturan yang lebih longgar maka akan lebih banyak pasokan di negara ini (AS),” jelas Blanch.

Ketiga, Iran kini cenderung berkebalikan sikap dengan rivalnya, Arab Saudi. Dicabutnya sanksi internasional atas Iran memungkinkan negara itu menggenjot produksi minyak dan memperoleh pangsa pasar.

Akan tetapi, Iran tak bisa meggenjot produksi dan mengekspor banyak tanpa adanya investasi asing. Republiken yang mengontrol Gedung Putih dan Kongres memberi kecenderungan sinyal bahwa ada kemungkinan Iran akan menghadapi sanksi lagi dan ini bisa membuat investor potensial ciut.

Kompas TV Harga Minyak Dunia Naik Lebih dari 10%

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNBC



Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com