Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UGM dan Selandia Baru Kerja Sama Bidang Perikanan

Kompas.com - 25/11/2016, 21:30 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu target pencapaian pembangunan perikanan Indonesia adalah meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) sektor perikanan menjadi 12 persen pada 2019.

Guna membantu pemerintah mewujudkan target tersebut, Universitas Gadjah Mada (UGM) dan pemerintah Selandia Baru bekerja sama membuat kegiatan pemberdayaan masyarakat, CaRED Programme.

"CaRED Programme menitikberatkan aktivitas pada pemberdayaan masyarakat dan pembangunan ekonomi berkelanjutan," kata Ketua Program Siti Ari Budhiyanti melalui keterangan tertulis kepada Kompas.com, Jumat (25/11/2016).

Program ini, jelas Siti, merupakan salah satu program sinergis dan komprehensif yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan dengan basis kegiatan penelitian untuk memanfaatkan sumber perikanan secara optimal.

Selain menitikberatkan aspek pemenuhan kebutuhan gizi dan keuntungan ekonomi, program ini juga ditujukan sebagai upaya mempertahankan kelestarian dan keberlanjutan sumberdaya.

Siti lebih lanjut mengatakan, salah satu kegiatan CaRED Programme yang difokuskan untuk daerah perbatasan mengambil tema "Pemberdayaan Perempuan Melalui Pengembangan Produk Perikanan Berkelanjutan di Daerah Perbatasan Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur Indonesia dan Timor Leste".

Siti menyampaikan, Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur merupakan salah satu kabupaten yang memiliki kawasan pesisir dan beberapa desa pantai, serta berbatasan dengan Timor Leste.

"Wilayah ini memiliki potensi sumberdaya perikanan yang cukup besar terutama dari Laut Sawu. Namun tantangan dalam sistem logistik dan banyak pasok ikan sangat tinggi. Kualitas ikan dan harga optimal dari ikan sulit untuk dipertahankan mengingat ikan adalah produk yang mudah rusak," kata Siti.

Jalur disribusi yang didukung oleh sistem rantai dingin untuk mempertahankan kualitas ikan masih minim dan merupakan kendala mayor.

Masalah ini, menurut Siti, merupakan tanggungjawab bersama mulai dari pemerintah, akademisi, tak luput pihak swasta.

Siti mengungkapkan, kegiatan ini dibagi dalam beberapa tahap antara lain penyediaan data dan informasi sumberdaya perikanan, serta struktur sosial ekonomi masyarakat nelayan.

Selain itu ada juga pelatihan penanganan pasca panen dan diversifikasi produk olahan, serta pembentukan dan penguatan kelembagaan ekonomi mikro.

Kegiatan juga menyentuh pendampingan promosi dan pemasaran, monitoring dan evaluasi serta perumusan kebijakan untuk keberlanjutan program.

"Kegiatan ini direncanakan selama tiga tahun dan dimulai dari tahun 2015 hingga 2017 dan akan dilakukan secara periodik dan terstruktur melalui pelatihan dan pendampingan," ucap Siti.

Dia menambahkan, dengan selesainya kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dengan indikator peningkatan pendapatan dan penurunan angka pengangguran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com