Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Ambil Untung Tekan Wall Street Pagi Ini

Kompas.com - 29/11/2016, 06:47 WIB
Aprillia Ika

Penulis

Sumber Reuters

NEW YORK, KOMPAS.com - Bursa saham di Amerika Serikat (AS) turun di pagi ini, Selasa (29/11/2016) dan mencatatkan performa terburuk dalam kurun waktu hampir sebulan. Pemberatnya, yakni aksi ambil untung di sektor keuangan dan sektor consumer discretionary.

Tiga indeks utama di AS, sebelumnya selalu ditutup menguat dalam tiga minggu berturut-turut sejak 8 November 2016 atau pasca-kemenangan Donald Trump dalam Pilpres di AS.

Indeks S&P 500 bahkan mencapai rekor kenaikan ke-7 pasca-pilpres.

Saham-saham di AS mengalami kenaikan sejak Donald Trump yang terpilih menjadi presiden AS ke-45. Bahkan pada 8 November 2016, bursa AS di Wall Street naik 3 persen.

Hal ini seiring ekspektasi investor yang tinggi pada program Trump untuk mendorong infrastruktur, memangkas pajak korporasi dan mengurangi regulasi untuk menguntungkan perekonomian AS.

Dua sektor yang mengalami kenaikan tertinggi yakni sektor keuangan S&P (SPSY) dan sektor consumer discretionary (SPLRCD). Sektor keuangan sudah naik 10 persen pasca-pilpres dan sektor consumer discretionary naik 4 persen.

Sementara saham-saham lokal dan kecil dalam Russel-2000 bahkan naik 11,3 persen pasca-pilpres.

"Kami mendapatkan kenaikan yang besar, sebagai reaksi pilpres, banyak sektor yang secara ekonomi sensitif seperti keuangan yang mencapai kenaikan tinggi," ujar Peter Jankovskis, co-chief investment officer di OakBrook Investments LLC di Lisle, Illinois.

"Sekarang kami melakukan sedikit ambil untung, dan menanti apa pendorong pasar berikutnya."

Indeks Dow Jones pada perdagangan Senin sore waktu setempat atau Selasa pagi waktu Indonesia, ditutup turun 54,24 poin atau turun 0,28 persen ke level 19.097,9. Indeks S&P 500 turun 11,63 poin atau turun 0,53 persen ke level 2.201,72.

Sementara indeks Nasdaq Composite turun 30,11 poin atau turun 0,56 persen ke level 5.368,81.

Tiga saham pemberat bursa di indeks S&P yakni Wells Fargo yang turun 2 persen, Bank of America yang turun 2,7 persen dan Citigroup yang turun 2,3 persen.

Amazon turun 1,7 persen dan jadi pemberat indeks Nasdaq.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com