Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebutuhan Produk Pertanian Meningkat, Ini Solusi Kadin

Kompas.com - 29/11/2016, 11:00 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mencatat bahwa kebutuhan terhadap produk pertanian di Indonesia akan meningkat pesat hingga 2030. Hanya saja, hingga saat ini produksi pertanian di Indonesia masih minim.

Untuk itu, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Industri Pengolahan Makanan dan Peternakan, Juan Permata Adoe mengatakan, pemerintah perlu memberikan pelatihan pendidikan kepada para petani.

"Tantangan di produksi adalah urbanisasi dan penduduk yang terus berubah. Butuh pendidikan vokasional agar tumbuh 60 persen pertumbuhan produksi ekonomi dan meningkatkan tenaga kerja kita yang masih kurang," ujar Juan dalam keterangan tertulisnya kepada Kompas.com, Selasa (29/11/2016).

Selama ini menurut Juan, belum ada sinkronisasi kebijakan pemerintah yang justru menginginkan peningkatan produksi pertanian. Padahal, butuh pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan pada sektor pertanian di Indonesia.

"Pemerintah minta harga stabil tapi tidak diiringi kebijakan. Padahal kesempatan untuk masuk pada sektor ini membuat majunya industri kita. Kami harus melihat biaya yang banyak terbuang. Infrastruktur juga harus kita bangun," tuturnya.

Menurut dia, butuh pengembangan infrastruktur dan teknologi untuk melihat secara lebih jelas mengenai gambaran pemanfaatan lahan melalui pendekatan geospasial. Sektor ini pun diminta untuk dikembangkan dalam waktu singkat.

"Pada sektor distribusi itu juga penting, lalu juga teknologi. Tujuan kami berikutnya adalah siap ekspor untuk memenuhi kebutuhan 130 juta ton untuk konsumsi internasional. Kami harapkan pemerintah bisa implementasikan sinkronisasi," tutupnya.

(Baca: Kontribusi Sektor Pertanian ke Ekonomi Indonesia Masih Rendah, Kenapa?)

Kompas TV Kementan Coba Wujudkan Swasembada Pangan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com