Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agustus 2017, Prototipe Kendaraan Perdesaan Rampung

Kompas.com - 29/11/2016, 17:58 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Institut Otomotif Indonesia (IOI) bersama dengan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menargetkan akan merampungkan pembuatan prototipe kendaraan perdesaan pada Agustus 2017.

Presiden IOI I Made Dana Tangkas mengatakan, dengan sudah terciptanya prototipe kendaraan perdesaan, diharapkan produksi massal kendaraan perdesaan bisa dimulai pada 2018.

Made menambahkan, sebelum membuat prototipe, pihaknya akan menggelar lomba desain kendaraan perdesaan bagi kalangan perguruan tinggi yang akan dimulai awal Desember 2016 hingga Februari 2017. 

"Kita akan lihat desain dari berbagai bentuk sesuai dengan kebutuhan perdesaan," kata I Made Tangkas dalam konferensi pers di kantor Kemenperin Jakarta, Selasa (29/11/2016).

Untuk memproduksi kendaraan perdesaan, Kemenperin akan menggandeng industri dalam negeri. Adapun produknya akan disertifikasi sebagai hasil karya anak bangsa.

Terkait harga, Made menyebutkan bahwa pihaknya tidak ingin memberikan harga tinggi. "Harapannya harganya sekitar Rp 60 juta hingga Rp 70 juta," tambahnya.

Dengan harga terjangkau, diharapkan masyarakat perdesaan akan dengan mudah membeli mobil tersebut untuk keperluan di desa.

Untuk sisi permesinan, Made menjelaskan, mobil perdesaan akan dibuat dengan mesin dan model yang modern dengan menyesuaikan penggunakan bahan bakar 5 hingga 10 tahun ke depan.

"Untuk pemeliharaan akan dibuat lebih praktis dan mudah agar bengkel di desa mampu merawat dan memperbaiki jika ada kerusakan," tambahnya.

"Sekarang kita butuh regulasi atau payung hukum dari pemerintah agar program ini bisa berjalan lancar," ungkapnya.

Guna mendorong dan mewujudkan program mobil perdesaan, Kemenperin bersama Institut Otomotif Indonesia (IOI) serta 22 perguruan tinggi menandatangani nota kesepahaman (MoU) dalam penguatan industri kecil menengah otomotif, peningkatan kapasitas SDM industri otomotif, serta pengembangan kendaraan perdesaan.

Menurut Made, pihaknya memiliki peran menyinergikan dan mengoptimalkan peran sejumlah lembaga yang telah ada di Indonesia untuk memperkuat daya saing industri otomotif Indonesia.

Sebelumnya, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, kendaraan multiguna yang digunakan di perdesaan berfungsi sebagai alat angkut untuk mengolah hasil pertanian dan perkebunan yang dapat disesuaikan dengan daerah penghasil.

Peluang pasar kendaraan perdesaan, menurut Airlangga, masih cukup besar untuk segmen di bawah 1.000 cc.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan | Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup

[POPULER MONEY] Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan | Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup

Whats New
Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Whats New
Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com