Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampah Kembali Jadi Sumber Penghasilan

Kompas.com - 29/11/2016, 19:15 WIB
Josephus Primus

Penulis


KOMPAS.com - Pemeo yang menyebutkan bahwa sampah bisa menjadi sumber penghasilan ternyata bukan isapan jempol. Bahkan, dengan mengintegrasikan tiga aspek yakni masyarakat, industri, dan pemerintah, pengelolaan sampah bisa membuka lapangan pekerjaan bagi para pecandu narkoba.

Laman kaltim.procal.co mencantumkan nama Juni Kuswanto sebagai sosok yang memilih mengelola sampah sebagai komoditas menjanjikan. Sejak setahun silam, di tempat tinggalnya, Surabaya, pria kelahiran 30 Mei 1992 mendirikan perusahaan BJSC Aquagro Mandiri.  

Juni memberdayakan para pecandu narkoba untuk memilah dan mengolah sampah menjadi konsentrat pakan ikan, ayam, dan bebek yang berkualitas dan murah. Upaya ini, katanya, dapat
meningkatkan produktivitas peternak di Indonesia. Inovasi proses yang dilakukan tersebut telah menghantarkannya menjadi pemenang Best of The Best pada kompetisi Indonesia Sociopreneur
Challenge (ISoC) 2016 sebagaimana informasi dari laman surya.ac.id.

ISoC 2016 adalah kompetisi berskala internasional yang diadakan oleh Program Studi Technopreneurship Surya University, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), dan Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman (DKPP) Kota Tangerang Selatan. Kompetisi yang mengambil tema “Waste Around Us” ini menjadi ajang bagi para sociopreneur untuk berkontribusi dalam menjawab permasalahan sampah di Indonesia, khususnya di daerah Tangerang Selatan.

Ada tiga kategori lomba yang dapat diikuti peserta, yaitu Applied Technology, Apps, dan Educational Campaign. Pada kategori Applied Technology dan Apps terdapat dua tahap yang terdiri dari ide (idea stage) dan start-up (start-up stage). Sedangkan, Educational Campaign dibagi menjadi dua kriteria, yaitu pelitas dan non-pelitas.

Serangkaian proses telah dilakukan sejak pendaftaran dibuka pada 21 Februari 2016 oleh Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany. Ada 11 finalis yang lolos tahap seleksi dan dapat mengikuti bootcamp  pada20-27 November 2016). Selama bootcamp, para finalis memperoleh pembekalan materi terkait social entrepreneurship dari para juri dan mentor yang berasal dari dalam maupun luar negeri.

Pada Jumat pekan lalu, diumumkan pemenang kategori Applied Technology tahap ide adalah tim Adhi Susatyo, dengan runner-up tim Evans Jahja. Untuk kategori yang sama pada tahap start-up
dimenangi oleh tim Juni Kuswanto, dengan runner-up tim Christian Mwijage dan Budi Agung.

Selanjutnya, pemenang kategori Apps tahap ide adalah tim Riznaldi Akbar, dengan runner-up tim Naraswari Cinantya Dewi. Pemenang Educational Campaign untuk kategori pelitas adalah tim Hilmi Fabeta dengan runner-up, tim Jordy Elalno, sedangkan untuk kategori non-pelitas adalah tim Annisa Hasanah dengan runner-up, tim Diandra Annisa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com