Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nostalgia Menteri Perdagangan di Pusat Perbelanjaan Sarinah

Kompas.com - 05/12/2016, 13:30 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengajak masyarakat untuk bernostalgia dan tidak melupakan pusat perbelanjaan Sarinah.

Menurutnya, tempat perbelanjaan yang diberi nama oleh Presiden Soekarno dan berada di jantung kota Jakarta ini memiliki sejarah yang cukup panjang.

"Saya mau mengajak masyarakat bernostalgia dan tidak melupakan Sarinah. Ini pusat perbelanjaan bersejarah. Yang memberi nama Presiden Soekarno. Sampai sekarang di dalamnya banyak produk Indonesia bermutu tinggi," ujar Enggartiasto dalam keterangan tertulisnya, Senin (5/12/2016).

Enggartiasto mengakui Sarinah harus berusaha keras bersaing dengan pusat-pusat perbelanjaan yang lebih modern dan nyaman. Namun, Enggartiasto mengingatkan, yang dijual Sarinah tidak cuma produk, tapi pelajaran sejarah.

"Jangan lihat hanya kondisi sekarang. Kita bisa menikmati mesin waktu berkunjung ke Sarinah. Bayangkan, Jakarta tahun 1966, sudah punya tempat belanja yang pakai AC, eskalator alias tangga jalan, dan mesin kasir listrik. Anda mungkin sekarang tertawa, tapi bayangkan setengah abad lalu. Presiden Obama saja ingat dengan Sarinah," kata Enggartiasto.

Menurut Enggartiasto, Presiden AS Barrack Obama memang pernah menyampaikan kenangannya tentang Sarinah di sela-sela kunjungan kenegarannya pada November 2010 lalu.

"Memang sekarang politik sedang hangat, jadi segala sesuatu bisa dihubung-hubungkan," ucap Enggartiasto.

Enggartiasto juga mengingatkan bahwa di Sarinah sekarang banyak produk Indonesia bermutu, mulai dari cokelat, kopi, batik dan kain-kain lainnya, perhiasan sampai kerajinan.

Sehingga penjualan produk-produk tersebut perlu ditingkatkan dengan fasilitas yang memadai guna menciptakan kenyamanan pengunjung.

Kompas TV Kebangkitan Sarinah Pasca Teror Bom

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com