Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangganya Taufiq Jadi Tutor Sebaya

Kompas.com - 09/12/2016, 17:54 WIB

KOMPAS.com - Guratan gusar terlihat di wajah Taufiq Hidayat pada siang yang terik di kawasan Cakung Barat, Jakarta Timur, pada Kamis (8/12/2016). "Orang selalu menulis nama saya pakai 'k'. Padahal yang betul pakai 'q'," tutur siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 4 Kota Serang, Provinsi Banten itu.   

Taufiq, remaja berperawakan kurus ini mengaku jadi berani berbicara untuk membetulkan penulisan namanya setelah belajar cara berkomunikasi di Axioo Class Program. "Di kelas itu, saya enggak cuma belajar merakit komputer atau tablet atau handphone," kata siswa kelas XI Jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) sumringah.

Axioo, merek untuk produk gawai berbasis informasi teknologi yang menjadi andalan PT Teras Data Indonusa (TDI), memang mempunyai Axioo Class Program. Menurut Direktur Axioo Class Program Timmy Theopelus pada siang itu dalam kesempatan peletakan batu pertama pembangunan pabrik ketiga di atas lahan seluas 10.900 meter persegi, awalnya program tersebut sebagai bagian dari perusahaan mendapatkan sumber daya manusia (SDM). "Kita cari SDM itu susahnya setengah mati," katanya.

Timmy menerangkan kali pertama pihaknya menggagas program itu pada 2009. PT TDI tidak bergerak sendirian. Sembari menggandeng mitra-mitra industri pasangan Axioo, TDI juga mengajak sekolah-sekolah kejuruan (vokasi) ikut ambil bagian menyusun kurikulum. Dua SMK yang terus konsisten mengikuti penggodokan kurikulum adalah  SMK MedikaCom Kabupaten Bandung dan SMK Pertiwi Kabupaten Kuningan, keduanya di Provinsi Jawa Barat.

Lebih lanjut, Timmy menuturkan selama menapaki perjalanan membangun program, ada tantangan yang muncul. Salah satunya adalah soal bahasa alias pemahaman pada istilah-istilah percakapan sehari-hari. "Dari bahasa saja sudah beda," kata Timmy.

Ini contoh kecil perbedaan itu. Di sekolah, istilah "satu jam" terdiri dari 30 hingga menit. "Kalau di kita yang awam, 'satu jam' itu kan 60 menit," ujar Timmy.

"Saya diperkenalkan di sebuah SMK tentang adanya 'guru produktif'," lanjut Timmy.

Usut punya usut, ternyata "guru produktif" adalah idiom untuk guru pengajar di SMK. "Saya kira, ada 'guru produktif', ada juga guru enggak produktif," tutur Timmy lagi.

Pas

Axioo Class Program Suasana Belajar di Axioo Class Program. Menurut Direktur Axioo Class Program Timmy Theopelus, pihaknya, sejak 2009, menggandeng sekolah kejuruan dan 17 industri pasangan Axioo membuat kurikulum terpadu untuk mendapatkan sumber daya manusia (SDM) yang mampu menjawab kebutuhan industri, khususnya teknologi informasi (TI).

Singkat kata, sejak 2009 itu, semua pihak yang bahu-membahu membangun program itu berhasil menemukan racikan yang pas ihwal kurikulum Axioo Class Program tersebut pada 2014. Di dalam program itu saat ini sudah ada sinkronisasi kurikulum, program magang, pola rekrutmen, pelatihan guru dan lain sebagainya. "Pada 2015 kami multiplikasi itu ke banyak sekolah," katanya.

Khusus untuk pemantapan penguasaan kualitatif agar siswa mandiri, proaktif, dan kreatif, program magang di perusahaan TDI dilakukan di berbagai divisi. Magang dilakukan di pusat pelayanan (service center), teknisi, hingga di bidang pemasaran dan penjualan. "Kami lakukan ini supaya communication skill mereka keluar, public speaking mereka juga. Pokoknya, mereka yang tadinya malu (berkembang) sampai malu-maluin," kata Timmy.

Kemudian, agar siswa juga mampu mengeksplorasi seluruh kemampuannya, Axioo Class Program juga menyematkan program Tutor Sebaya. Pada program itu, seorang siswa bisa menjadi tutor bagi rekan-rekannya yang relatif setara dalam umur. Dengan demikian, saling berbagi kemampuan menjadi hal lazim di dalam program itu. "Saya bangga juga ikut Tutor Sebaya," ujar Taufiq, penyuka berbagai cabang olah raga antara lain pencak silat, futsal, renang, dan bersepeda ini.

Sementara dari segi sarana, ada ruang kelas khusus bagi peserta program. Ruang dengan pendingin udara itu berbasis teknologi. Papan tulisnya menggunakan layar sentuh (touch screen) yang saling terhubung dengan komputer sebagai alat kerja peserta. "Tiap siswa satu komputer," kata Timmy lagi.

Tak cuma itu, ruang kelas diatur menjadi ruang semi-clean. Artinya, siswa yang masuk ke ruangan itu mesti menggunakan sepatu khusus.

Ke depan, TDI juga menyiapkan para siswa, setelah lulus sekolah program, mengambil sertifikasi internasional sebagai validasi ilmu mereka. Rata-rata, siswa mengincar sembilan modul sertifikasi internasional. "Tapi, karena baru dua tahun, belum ada siswa yang lulus dari program ini," ujar Timmy sekaligus menambahkan bahwa kebanyakan siswa memang masih duduk di kelas XI SMK.

Terkini, Axioo Class Program tengah menjalankan program pemagangan bagi 500 siswa SMK di seluruh Indonesia. "Kami bekerja sama dengan sekitar 200 SMK. Ini merupakan bagian juga dari transfer teknologi kami," begitu ungkapan harapan CEO PT TDI Samuel Law dalam kesempatan itu pula.

Josephus Primus CEO PT Tera Data Indonusa, produsen gawai Axioo, Samuel Law

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com