Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekosistem "Startup" Butuh 3C agar Bisa Berkembang

Kompas.com - 15/12/2016, 16:00 WIB
Aprillia Ika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ekosistem perusahaan rintisan (startup) di Indonesia membutuhkan strategi tiga C (3C) agar bisa berkembang menjadi kekuatan yang diperhitungkan di era ekonomi digital. Strategi 3C tersebut baik dari pemerintah maupun dari pemodal besar.

"3C itu adalah commitment, collaboration, dan confidence," ungkap Pembina IndoTelko Forum Johnny Swandi Sjam di sela menghadiri perayaan HUT ke-5 IndoTelko.com di Jakarta, Kamis (15/12/2016).

Perayaan HUT ke-5 dari portal yang menyajikan informasi seputar dunia Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) itu dihadiri juga oleh Menkominfo Rudiantara beserta sejumlah pimpinan dari organisasi, operator, dan perusahaan TIK ternama di Indonesia.

Dalam rangkaian HUT ke-5 portal tersebut diperkenalkan Indonesia Internet of Things (IoT) Forum dan buku "All About IoT" sebagai langkah menatap bisnis masa depan dari ekonomi digital.

Kado lain dari HUT ke-5 portal ini adalah berkolaborasi dengan LINE Today, Kurio, Baca, dan UZone untuk agregasi konten. IndoTelko juga melanjutkan kerja sama dengan Telkomsigma dalam pemanfaatan layanan cloud computing.

Menurut Johnny, di era digital sekarang isu akses ke capital atau commerce tak menjadi hal utama bagi pemain startup jika 3C dari pemerintah dan perusahaan besar bisa didapat.

"Saya ambil contoh yang terjadi dengan portal IndoTelko.com, berkat adanya 3C berupa komitmen dari mitra yang mempercayai adanya kolaborasi dengan pihak lain membuka jaringan, serta confidence dalam eksekusi, lima tahun sudah jalannya menghiasi media online nasional," ulasnya.

Rudiantara mengakui tak banyak media yang menyajikan informasi untuk sektor tertentu bisa bertahan lama tanpa adanya dukungan dan kepercayaan dari komunitas.

"Saya lihat memang IndoTelko.com memiliki posisi yang jelas di pasar. Salah satu kekuatannya adalah membangun kolaborasi dengan pemangku kepentingan. Bisa dilihat dengan pendirian IndoTelko Forum sejak beberapa tahun lalu dan sekarang ada Indonesia IoT Forum yang didirikan bersama sejumlah perusahaan yang bermain di IoT," katanya.

Rudiantara mengatakan, Internet of Things (IoT) adalah hal yang akan menjadi tren di masa depan dan tentu untuk membangun ekosistemnya membutuhkan kolaborasi dan komitmen dari semua pihak.

"Membangun ekosistem IoT tentu butuh kerja sama semua pihak, pintarnya IndoTelko membaca momentum dan menempatkan diri agar bisa merekatkan semua pihak. Ini kan salah satu peran media menjadi fasilitator," katanya.

Pada kesempatan sama, Presiden Direktur Telkomsigma Judi Achmadi mengungkapkan, perseroan telah dua tahun bekerja sama dengan IndoTelko.com dalam memberikan layanan cloud computing.

"Kita perpanjang lagi karena melihat media ini punya prospek yang cerah. Di Telkomsigma kita ada layanan STAR Cloud bagi startup dan UKM. Ini salah satu bentuk komitmen Telkomsigma mendukung ekosistem ekonomi digital di Tanah Air," katanya.

Kolaborasi

Pendiri Indonesia IoT Forum Teguh Prasetya mengakui bahwa kolaborasi memang dibutuhkan dalam membangun ekosistem ekonomi digital di Tanah Air.

"Konsep pentahelix yang melibatkan akademisi, bisnis, community, pemerintah, dan media harus berjalan beriringan agar kita maju serentak untuk menang di era IoT nantinya," katanya.

Sementara Direktur Utama Media Andalas Sejahtera Doni Ismanto Darwin mengatakan, sebagai penerbit dari portal IndoTelko.com, masih banyak yang harus diperbaiki ke depannya agar tetap kompetitif di era digital.

"Dalam rangkaian HUT ke-5 ini memang yang ditonjolkan adalah kolaborasi dengan berbagai pihak. Sebagai pemain baru kami tak akan sanggup melangkah sejauh ini tanpa komitmen dan keyakinan dari semua mitra terhadap IndoTelko.com," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com