Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Layanan 2G Operator Telekomunikasi Akan Berhenti pada 2018?

Kompas.com - 15/12/2016, 19:45 WIB
Aprillia Ika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menantang operator telekomunikasi di Indonesia untuk segera menghentikan layanan 2G. Sederhananya, layanan 2G adalah layanan dasar operator untuk pesan teks dan suara.

Tantangan itu diucapkan Rudiantara pada pidatonya di acara ulang tahun IndoTelko ke-5 di Jakarta, Kamis (15/12/2016). Menurut dia, pemeliharaan layanan 2G mahal untuk operator.

Di sisi lain, pemerintah terus berupaya membangun backbone jaringan pita lebar (broadband) melalui proyek Palapa Ring, yang akan jadi insentif bagi operator untuk mempercepat pembangunan akses layanan telekomunikasi dan internet di semua wilayah di Indonesia.

Rudiantara juga mengapresiasi operator yang membangun mobile broadband, yang saat ini sudah berkembang hingga layanan 4G. Saat ini sekitar 300 kota di Indonesia sudah terlayani teknologi 4G ini.

Selain itu, pemerintah mendorong bisnis telekomunikasi, terutama untuk device, agar harga ponsel 4G bisa turun hingga kisaran Rp 400.000 per unit. Sehingga, tidak ada alasan lagi untuk tidak pindah dari layanan dasar 2G.

"Untuk mencapai efisiensi industri, operator saya dorong mematikan layanan 2G. Kapan?" ucap Rudiantara ke sejumlah pimpinan operator seluler yang turut hadir dalam acara tersebut.

Danny Buldansyah, ‎Vice President Director di PT Hutchison 3 Indonesia, menjawab bahwa pihaknya siap mematikan layanan 2G pada 2018. Hutchison memiliki brand Tri, yang fokus di layanan data ketimbang layanan 2G.

Danny yang juga Sekjen Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) mengatakan, saat ini pengguna layanan 2G di Tri berkisar hanya 15 persen hingga 20 persen saja. Artinya, tidak signifikan.

"Kami akan memulai mematikan layanan 2G di daerah-daerah dengan jumlah pengguna sedikit. Untuk itu, mematikan layanan 2G dilakukan bertahap hingga akhir 2018," kata dia, usai acara.

Sebelumnya, pada April tahun lalu salah satu operator telekomunikasi, yakni PT XL Axiata Tbk (EXCL), menghentikan pembangunan base transceiver station (BTS) 2G. Pada tahun lalu, pengguna handset 2G only di XL masih besar, mencapai 70 persen dari total pengguna XL.

Teknologi Layanan Seluler

Teknologi 2G sendiri rata-rata hanya digunakan untuk layanan suara dan SMS. Meski bisa digunakan untuk layanan data, kinerja layanan ini hanya nyaman bila digunakan untuk chatting saja.

Sekadar informasi, pemutakhiran pada jaringan ini kemudian memunculkan istilah 2.5G dan 2.75G.

Selanjutnya, Indonesia masuk ke tahapan teknologi seluler 3G dan 4G. Teknologi 3G muncul pada 1998.

Teknologi komunikasi 3G disebut juga sebagai mobile broadband pertama. Sebutan itu muncul karena kemampuannya mengakses internet dan bisa digunakan sebagai pengganti koneksi internet melalui kabel.

Teknologi komunikasi generasi ketiga itu selanjutnya dikembangkan menjadi generasi keempat atau 4G. Ada dua sebutan untuk teknologi komunikasi 4G yang saat ini dikenal. Pertama adalah Long Term Evolution (LTE) serta Long Term Evolution-Advance (LTE-A).

Teknologi LTE, secara teori, menawarkan kecepatan unduh (download) hingga 100 Mbps dan kecepatan unggah (upload) hingga 50 Mbps. Kecepatan tersebut bisa lebih cepat lagi, tergantung rilis teknologi yang digunakan oleh operator. Meskipun begitu, LTE sebenarnya masih diberi label teknologi pra-4G.

Indonesia sendiri saat ini sudah mulai bisa merasakan keberadaan teknologi 4G LTE, meskipun belum menyeluruh dan belum mudah dijangkau.

Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia (Kemenkominfo) sekarang sedang bersiap mengumumkan 4G LTE tahap dua yang diterapkan di frekuensi 1.800 MHz.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com