Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI: Perbaikan Harga Komoditas Dorong Kinerja Ekspor Indonesia

Kompas.com - 15/12/2016, 21:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Bank Indonesia (BI) menyoroti terjadinya perbaikan pada sejumlah harga komoditas. Perbaikan tersebut, menurut bank sentral, pada akhirnya dapat mendorong kinerja ekspor Indonesia yang lebih baik.

Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Juda Agung menjelaskan, beberapa harga komoditas andalan Indonesia mengalami perbaikan.

Tidak hanya batu bara dan minyak kelapa sawit, namun harga timah, tembaga, dan nikel juga mengalami peningkatan.

“Kenaikan harga komoditas sudah relatif growth-based. Ini mendorong kenaikan ekspor,” ujar Juda dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (15/12/2016).

Juda menjelaskan, perbaikan pada harga komoditas memicu perbaikan pada kinerja ekspor Indonesia secara cukup signifikan. Perbaikan kinerja ekspor tersebut diakuinya mulai terlihat pada bulan Oktober 2016, kemudian berlanjut ke bulan November dan Desember 2016.

Dengan demikian, kata Juda, bank sentral memperkirakan dorongan ekspor yang membaik akan mendorong pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV 2016.

Dengan demikian, bank sentral masih memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan tahun 2016 mencapai 5 persen.

“Kami optimis di kuartal IV 2016, sehingga secara total kami masih memperkirakan sekitar 5 persen, tapi dengan lebih optimis dibandingkan sebelumnya,” jelas Juda.

BI memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2016 mencapai 5 persen, meningkat dari 4,8 persen pada tahun 2015.

Pertumbuhan ekonomi yang membaik tersebut didukung konsumsi dan investasi, khususnya bangunan yang tercatat cukup kuat.

Kompas TV Gerak Harga Komoditas Masih Labil

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com