Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Relatif Stagnan, meski Dollar AS Makin Perkasa

Kompas.com - 16/12/2016, 07:31 WIB
Estu Suryowati

Penulis

Sumber Reuters

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak mentah pada perdagangan Kamis (15/12/2016) tidak banyak mengalami perubahan, setelah menyentuh level terendah dalam sepekan.

Di awal perdagangan, harga minyak mentah sempat turun karena dollar AS menguat mendekati level tertinggi 14 tahun, pada hari Federal Reserve menaikkan suku bunga acuan untuk kali pertama dalam setahun.

The Fed juga mengisyaratkan kenaikan suku bunga yang lebih cepat di 2017. Penguatan dollar AS dapat menekan permintaan minyak mentah. Dollar yang terlalu tinggi membuat harga minyak menjadi lebih mahal bagi pengguna mata uang lainnya.

Minyak jenis Brent untuk pengiriman Februari ditutup naik 12 sen (0,2 persen) di 54,02 dollar AS per barel. Namun, minyak mentah AS justru turun 14 sen (0,3 persen) di 50,90 dollar AS per barel.

"Sulit bagi minyak mentah memilih arah. Pasar menurun di hari sebelum dollar AS menguat dan laporan pekan ini bahwa produksi AS meningkat," kata presiden konsultan energi di WTRG Economics berbasis di Arkansas, James Williams, dikutip dari Reuters, Jumat (16/12/2016).

"Namun minyak mentah berakhir sedikit berubah setelah menguat teknis dan laporan bahwa OPEC mengatakan kepada pelanggan mereka akan mengurangi pengiriman," imbuh Williams.

Pada awal perdagangan, Brent semat menyentuh level 53 dollar AS per barel, atau terendah sejak 8 Desember yang di level 53,15 dollar AS.

"Kami melihat beberapa aksi beli karena terlalu banyak optimisme OPEC akan memangkas produksi," kata analis minyak di ClipperData berbasis di Louisville, Kentucky, Troy Vincent.

Organisasi Negara-negara Eksportir Minyak (OPEC) bersama produsen lain yang dipimpin Rusia berjanji menurunkan produksi hampir 1,8 juta barel per hari (bph), untuk mengurangi kelebihan pasokan global yang menekan harga.

Perusahaan minyak nasional di Arab Saudi, Kuwait dan Abu Dhabi telah mengatakan kepada pelanggan di Asia bahwa mereka akan mengurangi pasokan minyak mentah menyusul keputusan OPEC tersebut.

Arab Saudi juga mengatakan kepada pelanggannya di Amerika Serikat dan Eropa akan mengurangi pengiriman minyak.

"Pengumuman ini memberikan dukungan psikologis kepada OPEC untuk menindaklanjuti pemotongan produksi sesuai rencana," kata Vincent.

Namun Libya yang mengoperasikan kembali pipa yang mengarah ke dua lapangan minyak penting, bisa menambah 350.000 bph minyak mentah, dan mengancam upaya OPEC untuk mengurangi persediaan dan meningkatkan harga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com