Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Produk Ini Incar Pasar Anak Pra-sekolah

Kompas.com - 19/12/2016, 12:49 WIB

KOMPAS.com - Tercatat ada tiga produk yang mengincar pasar anak pra-sekolah di Indonesia. Potensi pasar ini kian besar dari tahun ke tahun.

Yang dimaksud anak usia pra-sekolah, seturut data Badan Pusat Statistik (BPS) adalah anak yang berusia dalam rentang 2 tahun hingga 7 tahun. Hasil Proyeksi Sensus BPS, pada 2016 diperkirakan jumlah anak Indonesia pada rentang usia 2-7 tahun sebanyak 30,26 juta jiwa. BPS mengestimasi laju pertumbuhan penduduk Indonesia sebesar 1,49 persen per tahun  berdasar Sensus Nasional tahun 2010.

Tingginya jumlah dan pertumbuhan anak usia pra-sekolah menjadikan potensi segmen pasar produk anak usia pra-sekolah sebagai segmen pasar yang sangat potensial dan menarik untuk digarap. Peluang segmen pasar ini semakin menggiurkan dengan besarnya peningkatan jumlah kelas menengah Indonesia yang dikenal gemar berbelanja. Data Bank Dunia menunjukkan bahwa kelas menengah Indonesia terus tumbuh, dari nol persen penduduk pada 1999 menjadi 6,5 persen pada 2011 atau setara dengan lebih dari 130 juta orang. Pada 2030, jumlah kelas menengah Indonesia diperkirakan akan melesat menjadi 141 juta orang.

Sejalan dengan potensi di atas, sebuah studi mengenai perilaku belanja ibu dengan anak usia pra-sekolah yang dilakukan oleh Sigma Research Indonesia mengungkapkan, kata Direktur lembaga tersebut, Nurjannah Andi Lemmung, besarnya potensi pasar sembilan kategori produk anak usia 2-7 tahun mencapai Rp. 212,82 triliun. Pasar terbesar adalah produk makanan ringan sebesar Rp 100,92 triliun atau 47,42 persen, disusul produk susu (susu bubuk, UHT, fermentasi, dan susu segar) sebesar Rp 34,79 triliun (16,35 persen), dan produk perlengkapan pakaian yang mencapai Rp 33,57 triliun (15,77 persen).

"Studi ini kami laksanakan pada bulan September-November  2016 di lima kota besar Indonesia, melalui riset deskriptif secara kuantitatif melalui kuesioner terstruktur dan wawancara tatap muka (face to face interview) pada 600 orang ibu yang memiliki anak usia dua hingga tujuh tahun dari kelompok pengeluaran kelas SES AB (menengah hingga menengah atas). Studi yang dilakukan tidak hanya sekadar survey produk, tetapi kami juga menggali perilaku belanja para ibu tersebut,” demikian Nurjannah sebagaimana siaran pers yang diterima Kompas.com hari ini.

Media

Lebih lanjut Nurjannah mengemukakan, tujuan studi adalah untuk memberikan gambaran lengkap perilaku ibu yang memiliki anak usia pra-sekolah, baik dari sisi demografi, sosial, dan perilaku, kepada pengelola merek yang menyasar segmen anak usia pra-sekolah. Sebagai contoh dari segi produk, hasil studi mengungkapkan 3 (tiga) produk utama yang paling banyak dikonsumsi oleh ibu dengan anak berusia 2 hingga 7 tahun adalah produk perlengkapan anak yang digunakan sehari-hari adalah toiletries dan perlengkapan pakaian dengan persentase penggunaan produk tersebut mencapai hingga 100 persen anak usia pra-sekolah. Produk berikutnya yang juga tinggi tingkat penggunaannya adalah perlengkapan sekolah, makanan ringan – wafer, dan pakaian dalam anak dengan persentase penggunaan di atas 85 persen.

Para ibu juga memanfaatkan media untuk mencari informasi produk. Hasilnya, dari seluruh total responden, hanya 54,0 persen responden ibu yang menggunakan internet dalam kesehariannya.

Frekuensi penggunaan internet relatif merata pada setiap wilayah. Ibu di wilayah Jakarta merupakan pengguna internet yang paling tinggi, dengan persentase ibu yang mengakses internet setiap hari mencapai 86,4 persen.

Sebaliknya, ibu di wilayah Surabaya memiliki frekuensi lebih rendah dibandingkan ibu di wilayah lainnya, hanya 8,6 persen ibu yang mengakses internet dalam dua hingga tiga minggu sekali.

Sedangkan media yang paling banyak diakses untuk mendapatkan informasi adalah televisi. Penggunaan televisi pada kalangan ibu mencapai 99,5 persen dalam tiga bulan terakhir.

Untuk aktivitas yang dilakukan saat menggunakan internet, menurut Nurjannah, chatting dan membuka media sosial merupakan yang paling banyak dilakukan ibu. Selain itu, ragam aktivitas ibu dalam menggunakan internet ditemui lebih beragam pada ibu rumah tangga (IRT) dibandingkan dengan ibu bekerja. Akun media sosial Facebook merupakan yang paling populer dimiliki ibu. Akun media berikutnya yang juga populer di kalangan ibu adalah Twitter, Instagram, Google+, dan Path.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com