Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indeks Dow Jones Kembali Torehkan Rekor, meski Tak Tembus Level 20.000

Kompas.com - 21/12/2016, 06:47 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Indeks Dow Jones lagi-lagi gagal menembus level psikologis 20.000 setelah sempat terpaut hanya 13 poin.

Namun pada perdagangan Selasa atau Rabu (21/12/2016) dini hari, indeks Dow Jones kembali menorehkan rekor ke-17 kalinya sejak pemilihan Presiden AS, yakni di level 19.987,63.

Di sesi penutupan, The Dow ditutup menguat 91,56 poin atau 0,5 persen di posisi 19.974,62, atau 25 poin di bawah level 20.000. Sementara itu, indeks Standard & Poor's 500 menguat 0,4 persen di sesi penutupan di posisi 2.270,76.

Adapun indeks Nasdaq juga ditutup menyentuh rekor baru di posisi 5.483,94, setelah menguat 26,50 poin atau 0,5 persen.

Hingga saat ini, indeks Dow Jones--yang terdiri dari saham-saham blue chips--terus mengalami kenaikan seiring dengan terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS. Hal itu memunculkan harapan bahwa pemerintah AS akan membelanjakan banyak uang untuk infrastruktur yang mampu mendorong perekonomian AS.

Di sisi lain, harga obligasi pemerintah AS turun, dan yield surat utang yang bertenor 10 tahun naik menjadi 2,57 persen dari sebelumnya 2,54 persen.

Yields obligasi negara tersebut telah melompat ke posisi yang tinggi pada bulan lalu, akan tetapi kembali turun pada perdagangan hari sebelumnya.

Tingginya yields memungkinkan perbankan untuk menerapkan bunga tinggi untuk pinjaman. Hal ini berimplikasi terhadap naiknya saham-saham sektor finansial seperti Goldman Sachs (GS) yang naik 1,7 persen dan Bank of America (BAC) yang menguat 1 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber USA Today
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Whats New
Cara Cek Angsuran KPR BCA secara 'Online' melalui myBCA

Cara Cek Angsuran KPR BCA secara "Online" melalui myBCA

Work Smart
10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

Whats New
Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Whats New
Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Whats New
BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com