Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakistan Akan Tarik Uang Pecahan Tertinggi dan Lakukan Amnesti Pajak

Kompas.com - 21/12/2016, 12:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

ISLAMABAD, KOMPAS.com - Senat Pakistan merekomendasikan untuk mencabut dan menarik peredaran uang kertas pecahan tertinggi di negara tersebut, yakni 5.000 yen. Namun demikian, rekomendasi tersebut ditentang oleh pemerintah Pakistan.

Mengutip BBC, Rabu (21/12/2016), resolusi yang disusun Senat Pakistan meminta pemerintah untuk "menghilangkan" uang kertas pecahan 5.000 rupee. Kebijakan ini bertujuan untuk mengurangi arus peredaran uang gelap.

Dua bulan lalu, Perdana Menteri India Narendra Modi juga secara mengejutkan menerbitkan aturan penarikan uang kertas pecahan tertinggi, yakni 500 dan 1.000 rupee. Kebijakan penarikan uang trrsebut dilakukan hanya dalam waktu semalaman.

Kebijakan tersebut membuat warga melakukan penukaran uang secara tergesa-gesa. Akibatnya, India mengalami kekurangan uang tunai parah.

Media lokal Pakistan Today melaporkan, rencana penarikan peredaran uang tunai uang kertas Pakistan diajukan oleh Senator Osman Saifullah Khan.

Ia menyatakan uang kertas pecahan tertinggi kerap digunakan untuk transaksi ilegal dan harus dicabut.

Menurut Khan, penarikan uang kertas dari peredaran tidak perlu dilakukan dalam waktu semalam, namun bisa dalam periode selama tiga tahun.

Menteri Hukum Zahid Hamid menentang resolusi tersebut, dengan alasan kebijakan ini bisa mengganggu kegiatan bisnis.

Pakistan adalah negara dengan jumlah kegiatan ekonomi informal besar. Pemerintah Pakistan pun telah menawarkan program pengampunan pajak atau tax amnesty sebagai upaya memperluas basis pajak di negara tersebut.

Uang kertas pecahan 5.000 rupee mencakup hampir satu pertiga dari jumlah 3,3 triliun rupee uang yang beredar di Pakistan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com